Jakarta – Perusahaan perjalanan wisata, HMT Tour and Travel memberikan klarifikasi terkait adanya laporan polisi oleh beberapa jemaah karena menunda keberangkatannya ke Yerusalem.
Dalam klarifikasi tersebut juga disampaikan bantahan atas tuduhan bahwa HMT Tour and Travel sudah melakukan penipuan dan menyebut kegagalan berangkatnya jemaah karena ada beberapa kendala tehnis yang dihadapi saat itu.
“Ini jauh sekali dari penipuan, tidak. Kita HMT sudah berdiri 10 tahun, pernah mendapatkan penghargaan rekor MURI tahun 2016 lalu dan kita sudah berangkatkan 16 ribu jemaah lebih selama ini tidak pernah bermasalah,” jelas Direktur Utama HMT Tour and Travel, Ronny Tambayong kepada awak media, Sabtu (11/5).
“Hanya kemarin baru terjadi masalah di bulan Februari itu bersifat masalah teknis,” imbuhnya lagi.
BACA JUGA:
Dikatakannya, pada bulan Februari 2019 itu ada 25 group peziarah sekitar 1000 orang lebih yang sudah diberangkatkan oleh HMT ke Holyland. Namun pada tanggal 22 Febuari dikarenakan ada kendala masalah tehnis di Holyland saat itu, beberapa jemaahnya tidak dapat berangkat tepat waktu.
Namun, pihaknya menegaskan sudah mengumpulkan dan menginformasikan kepada peserta wisata itu akan bertanggung jawab.
“Persoalannya ada masalah teknis yang terjadi pada waktu itu di holyland, sehingga ada beberapa grup yang terpaksa kita hold dulu keberangkatannya untuk kita selesaikan dulu masalah teknis ini dan kami akan berangkatkan kembali gitu,” ungkap Ronny.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan jemaah yang belum sempat berangkat itu. Ia menjanjikan pihaknya akan segera memberangkatkan jemaah tersebut atau mengembalikan uangnya jika diminta. HMT akan menjual asetnya untuk menutupi kerugian tersebut.
“Kita ‘kan sedang berusaha salah satu caranya dengan menjual aset kami untuk menutupi kerugian ini dan jual aset kan butuh waktu, kami jelaskan juga sekitar bulan Juli-Oktober ini untuk bisa menyelesaikan kewajiban ini,” kata Ronny.
“Iya, jadi Juli sampai Oktober kita sudah keluarkan surat resmi untuk me-refund atau berangkatkan. Kalau keberangkatan bisa di bulan Oktober, kita juga sudah keluarkan rilis resmi HMT ke peserta,” sambungnya.
Ronny juga menegaskan pihaknya tidak akan lepas tanggung jawab dalam masalah tersebut.
“Tentu sebagai warga negara yang baik kita hormati proses yang ada. Tentu kita harapkan ini semua bisa kita selesaikan secara baik-baik bahwa kami juga selalu beritikad baik menyelesaikan hal ini dan kantor HMT masih tetap beroperasi sampai saat ini,” pungkasnya. ed/bem