Pada Kegiatan Forkopimko, Danramil Matraman Sampaikan Aktualisasi 4 Pilar Kebangsaan

Jakarta – Danramil 02/Matraman Mayor Inf Ahmad Yuono menghadiri pelaksanaan kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Timur, di Hotel Maxone Jln. Pemuda No.9 Rawamangun Jakarta timur, Rabu (11/12/2019).

Kasubag Kesbangpol Jakarta Timur Hamid Mas’ud mengatakan, tentang keterlibatan masyarakat perangkat ketua RT/RW, Tokoh masyarakat, FKDM dan PKK dalam menjaga situasi kamtibmas di wilayah Jakarta Timur.

Bacaan Lainnya

Adapun narasumber diantaranya, Aktualisasi 4 Pilar oleh Danramil Matraman, Peran Binda dalam membantu kepala daerah oleh Ir. M. Miqdad, Mengembangkan Sistem Penyelesain Perselisihan Secara Damai Tanpa Kekerasan oleh Wakasat Intelkam Polres Jaktim Kompol Sapto dan Relevansi Radikalisme oleh Dedi S.

“Salah satu hal yang membuat terjaganya situasi kamtibmas kondusif di wilayah Jakarta Timur adalah adanya peran para tokoh masyarakat,” ucap Hamid.

Sementara Danramil 02/Matraman Mayor Inf Ahmad Yuono menyampaikan materi Aktualisasi 4 Pilar kebangsaan yaitu tentang pemahaman dan kesadaran tentang nilai-nilai wawasan kebangsaan yang harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, oleh karena itu perlu pemahaman kembali terhadap empat pilar utama kebangsaan bagi generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Memahami kembali empat pilar kebangsaan itu sudah mutlak harus segera dilakukan demi menyelamatkan Bangsa Indonesia dari segala ancaman perpecahan,” tambahnya.

Menurut Yuono, aktualisasi 4 pilar tersebut yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keempat pilar tersebut, harus diterapkan secara bersama sebagai wawasan kebangsaan karena apabila hal itu dilaksanakan secara bersama-sama tentu akan meredam berkembangnya pemahaman yang menonjolkan sikap pemikiran yang sempit dengan lebih mengedepankan rasa kedaerahan dan kesukuan.

Mengenai tantangan yang dihadapi generasi muda sekarang dalam kehidupan berbagsa dan bernegara, ia menilai bahwa tingginya arus globalisasi yang menuntut keterbukaan dan kebebasan berdemokrasi serta persaingan bebas menjadi sebab utama menurunnya nilai-nilai kebangsaan tersebut. frynang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *