Panglima TNI Beberkan Strategi Antisipasi Kabut Asap Jelang Asian Games 2018

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Jakarta – Pesta olahraga terbesar empat tahunan se-Asia, Asian Games 2018 tinggal tiga pekan lagi digelar di Jakarta dan Palembang. Namun saat tengah menanti gelaran akbar tersebut resmi dibuka, tiba-tiba pada Kamis (25/7) pagi, muncul kabut asap tipis di langit Palembang.

Masyarakat ‘wong kito galo’ pun jadi ketar-ketir. Pasalnya Asian Games akan berlangsung di Palembang pada Agustus mendatang.

“Asian Games tak sampai satu bulan lagi sekarang kabut asap kembali terlihat,” kata Iqbal, salah seorang warga Palembang.

“Semoga pemerintah bisa cepat tanggap mengatasi persoalan ini agar penyelenggaraan Asian Games di Palembang bisa berjalan lancar,” imbuhnya lagi.

Harapan Iqbal dan warga Palembang lainnya agar pemerintah cepat mengatasi gangguan kabut asap ini ternyata cepat menyebar, bahkan hingga ke Mabes TNI di Cilangkap.  Dan secara khusus, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pun menyampaikan atensinya atas persoalan tersebut.

“Bencana kabut asap di wilayah Palembang harus mendapat perhatian khusus. Pasalnya  ini menyangkut harga diri bangsa terkait dengan penyelenggaraan kegiatan Asian Games 2018,” jelas Marsekal Hadi di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (25/7).

Dipaparkan Hadi, pemerintah sudah menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi gangguan kabut asap menjelang perhelatan Asian Games 2018. Salah satunya adalah dengan cara memodifikasi awan untuk membuat hujan buatan.

Berdasarkan laporan BMKG Sumsel, kata Hadi, hampir seluruh wilayah masuk kategori merah atau berpotensi besar mengalami kebakaran lahan dan hutan. Cuma di wilayah pantai saja yang masuk kategori biru.

Di wilayah merah itu, Hadi menyambung, karakter tanahnya adalah tanah gambut yang mudah terbakar. Namun kondisi itu bisa diantisipasi dengan cara membuat tanah basah  melalui hujan buatan agar tak bisa terbakar.

“Berdasarkan hasil identifikasi, untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan adalah mempertahankan tanah gambut agar tetap basah,” kata Hadi.

BACA JUGA:

Untuk opsi strategi kedua, terus Hadi, adalah dengan cara mengidentifikasi daerah yang kemungkinan jadi penyumbang asap terbesar bilamana terjadi kebakaran.

“Ada 55 desa yang teridentifikasi di mana 33 desa di antaranya berpotensi besar jadi penyumbang asap terbanyak jika terjadi kebakaran lahan. Jika sesuai dengan prediksi angin dari timur menuju ke utara, barat, dampaknya stadion akan dipenuhi asap jika terjadi kebakaran,” papar Hadi.

“Karena itu sebagai upaya pencegahan, kita akan tempatkan personel gabungan TNI dan Polri di lokasi-lokasi itu guna mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran,” Panglima TNI menyambung pernyataan.

BACA JUGA:

Dituturkan lagi, saat ini upaya pencegahan sudah dimulai dengan mengumpulkan data manual yang dimiliki BNPB dan data satelit yang dimiliki oleh BMKG. Kedua data itu kemudian dikombinasikan dan dicek ke lapangan menggunakan alat ukur mengetahui tingkat kebasahan.

“BNPB sudah melaksanakan serangan udara dan darat untuk mencegah munculnya ancaman asap ataupun api,” ucap Hadi sembari mengatakan kekuatan personel yang diandalkan di darat masih memakai kekuatan wilayah dari TNI maupun Polri.

“Jika di kewilayahan kurang personel akan dibantu dari pusat sesuai dengan STR Panglima TNI yang memerintahkan setiap Kodam menyiapkan pasukan bantuan apabila diperlukan,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan satelit BMKG Sumsel, saat ini diketahui ada 17 titik hotspot yang tersebar di empat kabupaten yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Empat Lawang, Banyuasin, dan Musi Rawas. Dari keempat kabupaten tersebut, sebaran hotspot terbanyak ada di Kabupaten OKI.

Penurunan hotspot

Mengikuti arahan dan juklak strategi yang disampaikan Panglima TNI, berdasarkan laporan BMKG saat ini sudah terjadi penurunan signifikan titik hotspot di Sumatera Selatan. Penurunan hotspot tercipta berkat upaya water bombing dan rekayasa cuaca dengan menebar 51 ton garam ke awan agar menjadi hujan.

“Upaya pencegahan kabut asap dan kemunculan hotspot akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus dilakukan seluruh pihak mulai dari pemerintah, TNI-Polri dan pihak swasta untuk menurunkan titik api,” terang terang Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI, Marsma M. Khairil Lubis.

“Upaya ini mengikuti arahan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang harus sempurna.”

“Apalagi Panglima sudah sampaikan bahwa Asian Games ini adalah harga diri bangsa jadi kita harus benar-benar menjaga itu, termasuk cepat mengantisipasi adanya potensi kebakaran hutan dan lahan,” imbuhnya lagi. bem

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *