Jakarta – Pelaksanaan Musyawarah Pusat harus mencerminkan aspirasi seluruh lapisan anggota PIA Ardhya Garini yang membawa misi untuk berperan serta secara berkesinambungan dalam peningkatan peranan wanita Indonesia melalui pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan harus mandiri dalam segala bidang.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan pada Pembukaan Musyarawah Pusat PIA Ardhya Garini ke-18 tahun 2018, di Gedung PIA Ardhya Garini Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (14/2/2018).
Lebih lanjut Ketum Dharma Pertiwi menyampaikan bahwa Musyawarah Pusat harus menggelorakan perubahan–perubahan yang mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang akan muncul dalam lima tahun mendatang, serta keputusan-keputusannya harus berdasarkan kepada musyawarah dan mufakat. “Keputusan yang dihasilkan dalam kegiatan ini harus mendorong pertumbuhan ekonomi anggota dan ekonomi kerakyatan sektor informal, sehingga berkontribusi dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Dihadapan 269 peserta Musyawarah Pusat Pia Ardhya Garini ke-18, Ketum Dharma Pertiwi mengatakan bahwa organisasi Pia Ardhya Garini merupakan tempat belajar, memupuk kreatifitas, saling mengisi serta meningkatkan peran istri dalammendukung tugas suami sebagai anggota TNI AU.“PIA Ardhya Garini harus mendengarkan masukan dan keinginan dari sumber yang heterogen baik dari tingkat Daerah, Cabang maupun tingkat Ranting yang paling depan,” tuturnya.
Musyarawah Pusat PIA Ardhya Garini ke-18 tahun 2018 yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, dibuka secara resmi oleh Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., S.Sos., M.M., dihadiri antara lainoleh para Asisten Kasau, Ketum PIA Ardhya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna dan seluruh anggota PIA Ardhya Garini dari seluruh Indonesia. (ferry)