Lumajang – Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban beserta jajarannya melakukan pengecekan jalur tambang pasir yang ditutup warga Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (20/2).
Pengecekan ini sekaligus juga untuk meredam gejolak warga desa yang sempat diintimidasi para sopir truk yang menginginkan jalur kembali dibuka.
Dengan mengendarai motor trail, Kapolres mendatangi warga yang memasang portal untuk memblokade armada penambang pasir.
Dalam percakapan dengan warga, Kapolres Lumajang menegaskan dukungannya terhadap blokade jalan yang dilakukan warga.
“Di sini sebagai Kapolres, saya tegaskan bahwa jalan tak boleh dilalui oleh truk pasir,” kata Arsal.
“Jika ada truk yg berani melintas, silahkan lapor ke saya atau ke pihak Polsek Candipuro” sambungnya lagi.
Setelah memberikan garansi dukungan terhadap blokade jalan yang dilakukan warga, Kapolres melanjutkan perjalanannya menuju area penambangan pasir.
Di tempat ini, Kapolres mengajak para sopir truk untuk berdikusi perihal blokade warga terhadap jalur penambangan pasir.
“Saya sangat memaklumi perasaan para sopir di sini. Namun begitu, bapak bapak harus menyadari bahwa penutupan jalur juga untuk kebaikan bersama,” ujar Arsal.
BACA JUGA:
- Peduli Lingkungan, Polres Lumajang Kerja Bakti Punguti Sampah Plastik
- Kapolres dan Bupati Lumajang Netralisir Gejolak Warga Desa Jugosari
- Kapolres Lumajang : Tim Cobra Tidak Akan Segan Tembak Pelaku Kejahatan
Pihak Pemkab Lumajang, terusnya, sudah berjanji akses khusus jalur armada truk pasir bakal rampung dalam tempo tiga pekan ke depan.
Karena itu, para sopir truk diminta untuk sabar menunggu perampungan jalur khusus tersebut.
“Saya sangat berharap agar para sopir lebih bersabar. Bapak Bupati sangat konsen supaya jalan khusus untuk armada tambang bisa segera selesai,” Arsal berujar.
“Hargai upaya pemerintah yang sudah berusaha membuatkan jalan. Cuma butuh bersabar sebentar saja,” ia menegaskan. bem