Madiun – Danrem 081/DSJ memimpin upacara peringatan HUT Ke-73 Tentara Nasional Indonesia (TNI), bertempat di Lapangan Makorem 081/DSJ, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Jumat (05/10/2018).
Dalam peringatan tersebut, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki, S.E., M.Si. yang bertindak sebagai Irup, membacakan langsung amanat dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. S.I.P.
Mengawali amanatnya, Panglima TNI menyampaikan bahwa TNI bersama-sama komponen bangsa lainnya telah bekerja bahu-membahu sekuat tenaga meringankan beban yang diderita oleh para korban bencana, baik itu dalam mengerahkan Alutsista untuk memberikan pertolongan pertama, melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan, serta memulihkan sarana dan prasarana secara bertahap.
“Apa yang dilaksanakan di lokasi bencana adalah sebagian dari bentuk profesionalisme TNI untuk rakyat, oleh karenanya sangat tepat apabila peringatan HUT Ke-73 TNI tahun 2018 ini, mengambil tema profesionalisme TNI untuk rakyat,” terangnya.
“Sebagai alat Negara, tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun di masa depan yang semakin kompleks. Ketidakpastian akibat krisis ekonomi, politik dan kepemimpinan global yang dikatalisasi oleh disrupsi teknologi, membawa perang tidak lagi terbatas (restricted war) dalam suatu batas teritorial,” lanjut dalam amanatnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, selain menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, kita juga harus menghadapi gejolak alam yang terjadi akhir-akhir ini. TNI sebagai satuan yang siaga di masa damai, harus membantu pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di berbagai daerah. Pada tahun 2018 ini TNI telah terlibat dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah, seperti kejadian luar biasa gizi buruk di Asmat-Papua, letusan Gunung Agung Bali, kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatera, serta gempa bumi Lombok, dan saat ini gempa bumi dan tsunami di Sulteng.
“Tugas lain yang tak kalah pentingnya adalah membantu pemerintah dalam mengatasi terorisme, penegakkan hukum di laut, penagamanan wilayah udara, serta terlibat berbagai event-event strategis nasional dan internasional, seprti pengamanan Asian Games, Asian Para Games dan pengamanan sidang tahunan IMF-World Bank di Bali,” sambungnya.
“Belajar dari pengalaman masa lalu, mencermati perkembangan masa kini dan memperhatikan tantangan-tantangan di masa depan, maka TNI harus terus mentransformasi diri, menjadi kekuatan militer yang profesional, handal dan kapabel menghadapi berbagai bentuk ancaman dan gangguan,” tegas Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam amanatnya.
Ia juga menjelaskan, dalam tugas-tugas selain perang, TNI juga terlibat dalam pengamanan Pemilu. TNI berkomitmen untuk terus menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2019. Salah satu kuncinya adalah tekad TNI untuk terus menjadi penjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi benteng bagi keutuhan NKRI.
Panglima TNI juga memberikan beberapa penakanan dalam amanatnya, antara lain perkokoh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pertahankan dan tingkatkan soliditas TNI serta Kemanunggalan TNI dengan rakyat, tingkatkan kewaspadaan dan profesionalisme karena setiap saat tugas selalu menanti, mantapkan netralitas TNI baik sebagai individu maupun satuan dan jalani setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita semata-mata untuk kepentingan bangsa dan Negara.
Panglima TNI juga tak lupa mengucapkan selamat Dirgahayu Ke-73 Tentara Nasional Indonesia kepada seluruh prajurit TNI dan keluarga besar TNI di manapun bertugas dan berada. ferry