BATANG – Sodikin (35) kaos biru dan Subur (32) abu-abu, adalah buruh serabutan Dusun/Desa Durenombo Kecamatan Subah. Merasa senang karena jalan tembus antar Dusun Durenombo-Durensari sepanjang 2,3 Km tinggal menyisakan 399 meter lagi (17%). Rabu (7/11/18).
Kalau ada warga panen atau penebas albasia, mereka menawarkan jasa sebagai kuli panggul batang sebagai tambahan penghasilan keluarga. Ditanya Serda Citro, anggota jurnalistik lapangan Kodim 0736 Batang, Subur menyatakan senang jalan tembus tinggal sepekan lagi diresmikan saat upacara penutupan TMMD 14 November ini. Sangat dimaklumi, pasalnya jalan akan memudahkan para penebas kayu sengon dan jati mengakses ke dusunnya, Durensari. Jelas peningkatan pendapatan sebagai tukang pikul.
Bagi kuli panggul, dengan banyaknya penebas datang otomatis mereka dapat melangsir lebih banyak batang kayu menuju pinggir jalan. Upah yang akan diterima akan sama bahkan mungkin lebih banyak dari perkalian jumlah pokok yang dapat dilangsir daripada menempuh jalan setapak yang memakan waktu dan mengandung resiko terpeleset seperti dahulu.
Kedepan kendaraan pick up dan truk pengangkut dapat masuk dengan leluasa melewati jalan selebar 4 meter (aspal 3 meter dan penambahan berm setengah meter kanan-kiri) untuk menjangkau pelosok desa, mendatangi lokasi penebangan kayu milik warga setempat maupun Perum Perhutani Unit I Jateng KPH Kendal BKPH Subah.
Terlepas dari keduanya, keuntungan juga akan diterima oleh petani sengon setempat, harga beli panen juga akan beranjak karena armada pengangkut tersebut dapat mendekat titik penebangan. Inilah simbiosis mutualisme antara petani, penebas dan juga kuli panggul pokok albasia. Akses baru yang sedang dirampungkan anggota Satgas TMMD Reguler 103 Kodim 0736 Batang, adalah berkah dan mimpi semua penggiat ekonomi yang telah dinantikan selama ratusan tahun khususnya bagi warga Dusun Durensari. (Aan)