Cimahi – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo memimpin Upacara Serah Terima Jabatan Komandan Brigade Infanteri 15/Kujang II Kodam III/Siliwangi, di Lapangan Mako Brigif 15/Kujang II, Jalan Kebon Rumput, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023).
Jabatan Danbrigif 15/Kujang II diserahterimakan dari Kolonel Inf Rio Neswan kepada Letkol Inf Imam Wicaksana yang sebelumnya menjabat Kasbrigif 15/Kujang II. Kolonel Inf Rio Neswan mendapat tugas baru sebagai Pamen Denmabesad dalam rangka Dikreg LI Sesko TNI TA. 2023.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dalam sambutannya mengatakan, dalam perspektif formal kemiliteran, sertijab suatu hal yang biasa sebagai bagian sistem pembinaan personel dalam rangka penyegaran, regenerasi serta upaya menjawab tantangan tugas.
“Pergantian Danbrigif 15/Kujang II memiliki arti penting dalam mengimplementasikan tugas pokok Kodam III/Siliwangi, dalam rangka Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” ujar Kunto.
Menurut Kunto, pergantian Danbrigif 15/Kujang II menjadi momentum berharga untuk mengaktualisasikan satuan agar lebih kompetitif dalam menjawab tantangan tugas yang dinamis, baik tugas di home base maupun tugas dalam mengamankan kedaulatan wilayah NKRI.
Pangdam III/Siliwangi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kolonel Inf Rio Neswan beserta istri atas kinerja dan dedikasi selama menjalankan tugas sebagai Danbrigif 15/Kujang II Kodam III/Siliwangi.
Kepada Letkol Inf Imam Wicaksana beserta istri, Pangdam mengucapkan selamat atas kepercayaan pimpinan dan promosi jabatan sebagai Danbrigif 15/Kujang Kodam III/Siliwangi.
“Saya yakin dan percaya dengan bekal tugas dan pengalaman yang telah dilalui selama ini sebagai Kasbrigif 15/Kujang II, tugas baru ini dapat dilaksanakan dengan berhasil untuk membangun kinerja satuan yang maju, solid, adaptif dan profesional dalam mendukung tugas pokok Kodam III/Siliwangi,” katanya.
Pangdam perintahkan Brigif 15/Kujang II benar-benar mengoptimalkan kinerjanya dengan terus menjaga kesiapan satuan serta melakukan inovasi dan kreasi fungsi pembinaan satuan (Binsat) yang mampu mendukung terlaksananya tugas satuan secara maksimal.
“Pembinaan tidak boleh lemah, pembinaan harus keras apapun alasannya, karena kalian membawa anak buah, membawa istri dan anak, mungkin di saat damai bisa seenaknya, tetapi ingat! musuh yang kelihatan ada di medan operasi, musuh yang tidak kelihatan ada pada diri sendiri, kalian bisa membohongi atasan sendiri tetapi tidak bisa membohongi diri sendiri,” tegasnya.
Terkait keberhasilan dalam pembinaan satuan, Pangdam menjelaskan bahwa perlu mempedomani empat dimensi, pertama history yaitu, pahami bagaimana sejarah satuan, sejarah bangsa dan sejarah diri sendiri, kedua strategi adalah bagaimana melaksanakan tugas pokok dengan baik dihadapkan pada situasi di lapangan terutama menjaga kedaulatan, ketiga manajemen bagaimana cara memenangkan pertempuran dan keempat adalah leadership yaitu kepemimpinan lapangan, bukan kepemimpinan popularitas murahan. *fer