Latma Satgas Unifil, Samakan Kompetensi dan Persepsi serta Perkuat Komunikasi

Lebonon – Dalam rangka meningkatkan kompetensi prajurit di bidang kesehatan, personel Satgas MPU Kontingen Garuda (Konga) XXV-K/Unifil ikut serta dalam Latihan Bersama (Latma) “First Aid and Trauma Casualty Care Training Joint with LAF” yang diselenggarakan oleh Sector East Indbatt (Kontingen India).

Demikian disampaikan Dansatgas MPU Konga XXV-K/Unifil Letkol CPM Sony Yusdarmoko, S.H., M.Si.(Han) dalam rilisnya, yang diterima TOPIKONLINE, Sabtu (19/01/2019).

Bacaan Lainnya

Selesai mengikuti penutupan Latma tersebut, Letkol CPM Sony menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari itu, merupakan salah satu program bersama antar kontingen Unifil.

“Tidak hanya meningkatkan menambah kompetensi para prajurit dan penyamaan persepsi tentang prosedur penanganan kecelakaan, juga untuk membangun komunikasi yang baik di tengah penugasan ini,” ucapnya.

“Kita kirim perwakilan peserta yang nantinya akan melatih anggota yang lain, yaitu dua orang anggota Wanita TNI,” jelasnya.

Mantan Dandenpom IV/4 Surakarta ini juga menyampaikan bahwa selain Indonesia (Indobatt), tiap-tiap kontingen negara yang berada di Sector East (Sektor Timur) seperti Nepbatt (Nepal), Spanibatt (Spanyol) dan Serbia (Serba) pun mengirimkan perwakilannya.

“Sebagaimana disampaikan oleh pemberi materi Mayor Dr.Muzafar Ahmad, pelatihan ini merupakan salah satu program latihan bersama antara Sector East dengan Lebanon Armed Force (LAF) yang melibatkan seluruh kontingen yang ada di bawah Sektor Timur,” ujarnya.

Menurutnya, pelatihan ini diprioritaskan bagi peserta yang belum memiliki dasar kesehatan. Hal tersebut dikarenakan sebagai kompetensi dasar, tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, melainkan oleh (prajurit) lainnya.

Jenis pelatihan yang diberikan, menurut Letkol Sony diantaranya adalah pertolongan terhadap luka tembak, terpatok ular, tenggelam, patah tulang, mengalami luka bakar, serta harus segera mendapatkan Resusitasi Jantung Paru.

“Inti pelatihan tersebut adalah melatih para peserta bagaimana cara penanganan pertama pada korban saat terjadi kecelakaan di daerah misi, memberi pertolongan pertama kepada korban dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitarnya seperti baju, karung beras hingga kopel serta kayu untuk dijadikan tandu dan alat pertolongan lainnya,” lanjutnya.

Sementara itu, saat penutupan pelatihan yang dilaksanakan Jumat (18/01/2019) waktu setempat, Komandan Indobatt Kolonel Jevan. B dalam sambutannya, menegaskan bahwa semua ilmu yang diperoleh dalam pelatihan bisa bermanfaat serta dapat membantu kelancaran tugas bukan hanya di daerah misi, namun dimana pun para peserta berada.

“Kegiatan ini untuk membekali para peserta pelatihan agar dapat mengurangi resiko terjadinya kefatalan keselamatan dan mengerti harus berbuat apa ketika rekannya mengalami suatu kecelakaan di lapangan,” pungkasnya.

Penutupan kegiatan latihan yang dimulai sejak tanggal 15 Januari 2019 lalu, dihadiri oleh peninjau dari G5 Sector East. fer/Dispenad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *