
Jakarta – Mengawali tahun 2018, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan Tahun 2018 yang dihadiri seluruh pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemhan serta pejabat perwakilan dari Mabes TNI dan Angkatan Bertempat di Gedung AH Nasution, Kantor Kemhan, Jakarta Kamis (11/1/2018).
Rapim dilaksanakan dua hari dari tanggal 10 sampai dengan 11 Januari 2018 dengan tema “Memperkuat Sinergitas Kelembagaan Guna Mendukung Postur Pertahanan yang Tangguh Melalui Profesionalisme TNI, Pengembangan Industri Pertahanan, serta Kekuatan Rakyat Yang Memiliki Semangat Bela Negara”.
”Public Policy atau Kebijakan Publik setiap Penyelenggara Negara pada dasarnya diarahkan guna mewujudkan keamanan dan kesejahateraan bagi rakyatnya. Oleh Karena itu, pengelolaan pembangunan Kemampuan dan kekuatan pertahanan negara diarahan untuk lebih pro pada kesejahteraan rakyat,” ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat membuka dan memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2018. Rapim Kemhan Tahun 2018 pada hari kedua tersebut dihadiri Panglima TNI beserta Kepala Staf Angkatan serta pejabat eselon I dan I di lingkungan Kemhan, pejabat perwakilan dari Mabes TNI dan Angkatan serta instansi terkait lainnya.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, jika kesejahteraan masyarakat meningkat maka tingkat keamanan akan meningkat. Begitu pula jika keamanan meningkat, maka masyarakat akan lebih fokus mewujudkan kesejahteraan. “Keduanya seperti dua sisi keping mata uang, bila salah satu sisinya tidak ada, maka uang tersebut tidak berlaku secara keseluruhan”, jelas Menhan.
Meningkatkan Profesionalisme Prajurit TNI dan Bangun 7.000 Ruma Dinas
Sementara itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan keterangan kepada wartawan seusai Rapim Kemhan 2018 menyebutkan, akan melakukan pengadaan 7.000 rumah dinas bagi prajurit TNI. Ia juga akan meningkatkan profesionalisme TNI dengan memperkuat pendidikan.

Konsep perumahan yang dipilih untuk prajurit TNI berupa perumahan flat.
“Pelaksanannya adalah membuat perumahan flat agar dimanapun prajurit TNI bertugas mereka mendapat tempat tinggal yang layak,” sambung Hadi
Sementara tujuan dari meningkatkan profesionalisme prajurit tak lain agar TNI mampu melaksanakan fungsi sebagai penangkal, penindak, dan pemulih, serta mampu melaksanakan tugas pokok yang diberikan. Hal tersebut menurutnya sejalan dengan pokok-pokok kebijakan Hanneg tahun 2018 yang salah satunya yakni pembangunan postur pertahanan militer serta pengembangan organisasi dan sarana prasarana dan didukung oleh industri pertahanan, profesionalisme serta kesejahteraan TNI.
“Untuk meningkatkan profesionalisme prajurit, juga disampaikan dalam paparan, adalah meningkatkan dengan cara memperkuat pendidikan dan pelatihan. Menjaga kedaulatan, menegakan, menjaga NKRI dan melindungi segenap bangsa. Itu pokok permasalahan yang kita bicarakan, materi yang kita bicarakan, kita akan memperkuat jati diri TNI,” pungkasnya. [Adang]