Gresik – Kepala Kepolisian Resor Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro, SH, SIK, MSi mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di kantor Pemerintah Kabupaten Gresik, Senin (21/05/2018).
Upacara dipimpin Bupati yang di wakilkan kepada Wakil Bupati Gresik M. moh. Qosim karena .
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0817 Gresik Letkol Kav Widodo Pujiyanto, serta seluruh pejabat yang ada dilingkungan Pemda Gresik. Tampak pula dalam barisan peserta upacara yaitu peleton dari Polres Gresik, Kodim 0817, PNS dan pelajar SMP dan SMA yang ada di Kabupaten Gresik.
Hari Kebangkitan Nasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 20 Mei, kali ini memasuki usia yang ke 110 tahun. Tema dalam peringatan kali ini adalah “Pembangunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan Nasional Indonesia di era digital”.
Wakil Bupati Gresik Dr. H. MOH. Qosim, M.Si. dalam sambutannya, menyampaikan permohonan maaf Bupati Gresik yang absen hadir karena dinas luar. “Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan,” ujarnya.
Ia mengatakan, di era digital yang semua serba mudah dan cepat, mengharuskan kita semua harus bergerak aktif dan cepat. Siapa yang tertinggal akan tertinggal pula dalam perkembangan era ini.
Tuntutan untuk terus maju dan mewujudkan Indonesia sebagai Negara sejahtera telah menjadi pemicu pentingnya merealisasikan semangat kebangkitan nasional dengan kerja keras, kerja cerdas dan produktif.
Sementara itu AKBP Wahyu Sri Bintoro menambahkan, aksi teror yang belakangan ini terjadi tidak bisa mematahkan semangat bangsa kita, dalam situasi dan kondisi apapun kita harus bersatu sebagai bangsa Indonesia yang berani dan tangguh.
Dengan moment hari kebangkitan nasional ini Kapolres mengajak seluruh masyarakat untuk bangkit melawan paham radikalisme dan terorisme.
“Mari masyarakat bekerjasama dan bersinergi dengan Tiga pilar kamtibmas plus TNI-Polri dan Pemda untuk memberantas paham paham radikalisme dan terorisme,” tambahnya.
Perkembangan di era digital yang cepat dan pesat seringkali disalahgunakan termasuk masuknya paham radikal melalui media sosial.
“Di era digital sekarang ini, diharapkan masyarakat semakin cerdas, stop menyebarkan berita bohong atau hoax, ujaran kebencian maupun isu SARA demi melawan paham radikal,” pungkas Kapolres. (ferry)