Jakarta – Terkait dengan meninggalnya Choirul Huda, kiper Persela Lamongan, PSSI selalu otoritas sepak bola nasional tak mau berspekulasi. PSSI akan melakukan pendalaman data-data. PSSI sejauh ini berpendapat bahwa meninggalnya Choirul Huda adalah murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
“Oleh karena itu kami ingin mendalaminya terlebih dahulu. Yang jelas penting untuk bisa belajar dari kasus ini ke depannya,” demikian anatara lain dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, beberapa waktu lalu.
Jokdri menyatakan bahwa meninggalnya Choirul Hud tentunya menjadi duka yang besar bagi persepak bolaan Indonesia. Kiper utama Persela berusia 38 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Sugiri usai mengalami benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez, di laga melawan Semen Padang, Minggu (15/10) sore di Stadion Surajaya, Lamongan.
Sesaat setelah mengalami benturan, Huda pun langsung mengerang kesakitan sambil memegangi dada kirinya. Melihat kejadian tersebut, tim medis pun dengan sigap langsung memberikan pertolongan pertama untuk Choirul dan lekas melarikannya ke rumah sakit terdekat.
Jokdri yang lama mengendalikan kompetisi sepak bola profesiional Tanah Air sejak Badan Liga Indonesia (BLI), hingga PT Liga Indonesia (LI) dan kini PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengungkapkan keyakinannya bahwa insiden tersebut merupakan murni kecelakaan dan tanpa disengaja. Jokdri menerangkan bahwa saat ini pihaknya tak ingin terburu-buru dalam berspekulasi.

Menurut Jokdri, kerja tim medis yang menangani Choirul dengan sigap sudah baik. Ia pun menilai bahwa seluruh tim yang terlibat di Liga 1 sudah lolos verifikasi dalam berbagai segi, termasuk kelayakan tim medisnya. Maka dari itu, Jokdri pun tak ingin berspekulasi terlalu jauh dan lebih memilih menunggu hasil penyelidikan yang lebih mendalam terkait insiden tersebut.
“Panpel Persela telah melakukan yang terbaik. Mereka sudah siapkan ambulans, segera melarikan ke rumah sakit terdekat. Standar-standar untuk tim telah dipenuhi, tentu ini kecelakaan yang tidak disengaja. PSSI tak ingin terburu-buru, kami akan turunkan tim untuk penyelidikan,” tegas Jokdri.