Jakarta – Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Rakyat untuk Transparansi (LSM FORSI), Berman Nainggolan meminta aparat kepolisian di Kota Medan untuk lebih tegas menindak para remaja pelaku tawuran antar-geng.
Pasalnya, jika tak ditindak secara tegas ada kemungkinan besar para pelaku punya keberanian untuk mengulangi lagi perbuatannya di kemudian hari.
“Seorang ayah sampai curhat di facebook karena anak kandungnya jadi korban tawuran komplotan geng di Medan Helvetia. Anaknya masih berusia belia tapi sampai koma karena luka parah di sekujur tubuhnya, termasuk kepala, akibat tawuran antar-geng di Medan,” cetus Berman kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu (6/4).
BACA JUGA:
- FORSI: Pernyataan Kadiv Humas Polri Soal Penangkapan Politisi AA Berbeda dengan Fakta Visual
- FORSI Desak Kepolisian Cepat Tangkap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Jatirahayu
- FORSI Kritik Sikap Tak Bersahabat Kepala Dinas CKTRP DKI Jakarta yang Tak Mau Melayani Jurnalis
Di sisi lain, lanjutnya, pihaknya juga mengapresiasi aparat Polsek Sunggal yang sudah bekerja keras mengamankan tawuran antar-geng di wilayah Medan Sunggal.
Sebanyak 20 remaja pelaku tawuran dari 15 geng berhasil diamankan saat melakukan tawuran di Daerah Sukaramai, Minggu (31/3) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
“Potensi tawuran antar-geng yang melibatkan para pelaku berusia belia di Kota Medan sangat tinggi. Pemicunya bisa dari saling ejek di media sosial,” kata Berman.
“Untuk itu saya mengingatkan aparat Polrestabes Medan beserta seluruh jajaran Polsek agar jangan sampai kecolongan dan intens melakukan patroli cyber.”
“Jangan sampai ada korban jiwa akibat dari aksi tersebut. Kepada para pelaku yang tertangkap saya juga minta diberikan hukuman setimpal untuk memberikan efek jera kepada mereka,” demikian tandasnya. bem