Aktual dan Terpercaya
Indeks

Panglima TNI bersama Kapolri Pimpin Rapat Evaluasi dan Tinjau Vaksinasi di Padang

Topikonline, Padang – Masyarakat tidak boleh lengah karena rendahnya kasus aktif dan kecilnya penambahan kasus konfirmasi Covid-19 tidak boleh membuat kita terlena dan lupa. Begitu lengah, maka dapat dipastikan akan kembali terjadi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19.
 
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 bersama Forkopimda se-wilayah Padang, Sumatera Barat dan meninjau Serbuan Vaksinasi, di GOR Agus Salim, Sumatera Barat, Rabu (3/11/2021).
 
Hadi juga menuturkan, saat ini banyak negara di belahan dunia yang kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Padahal bila dilihat negara lain rata-rata sudah memberikan vaksinasi rakyatnya di atas 65% untuk vaksin dosis pertama. “Bahkan negara tetangga kita seperti Singapura telah memvaksin dosis pertama dan kedua kepada warganya sudah 80%,” ujarnya.
 
“Yang menjadi kesamaan diantara negara tersebut bahwa relaksasi kegiatan sosial yang telah diterapkan ternyata tidak diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat. Banyak masyarakatnya yang tidak lagi menggunakan masker ataupun menjaga jarak,” tambahnya.
 
Menurut Hadi, satu hal yang membedakan kondisi di Inggris yaitu vaksinasi. Walaupun mengalami lonjakan kasus, ternyata angka kematian maupun angka kasus kritis tidak setinggi kondisi saat awal tahun 2021 lalu. “Tingginya capaian vaksiansi, ternyata dapat menekan angka kematian dan jumlah pasien yang berada pada kondisi kritis,” ungkapnya.
 
Disisi lain, ia menyampaikan bahwa data berikutnya yang harus dicermati yaitu tracing kontak erat. Rasio tracing kontak erat di Indonesia terus meningkat. “Tentunya hal ini berkat kerja keras seluruh Satgas di setiap Provinsi, Kabupaten, maupun Kota dan kerja keras dari para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga serta Bhabinkamtibmas,” katanya.
 
Menurut Hadi, walaupun rasio kontak erat hasil tracing terus meningkat, namun prosentase kontak erat yang melaksanakan entry test masih rendah, baru sekitar 6 persen. Tujuan dari tracing kontak erat adalah memutus rantai penularan. “Entry test dibutuhkan untuk memastikan bahwa kontak erat yang tertular mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak menularkan kepada orang-orang terdekatnya,” tuturnya.
 
Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, tren kenaikan kasus konfirmasi untuk provinsi Sumatera Barat terjadi di kota Padang Panjang, Pariaman, kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok, Sijunjung, Dharmasraya dan Pasaman. “Salah satu upaya menekan pandemi melalui vaksinasi. Saat ini 21 ibu kota provinsi sudah mencapai vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen.  Sedangkan kota Padang sendiri baru mencapai 57 persen, dengan nomor urut 32 dari 34 Provinsi,” katanya.
 
Pelaksanaan Serbuan Vaksinasi di wilayah Sumatera Barat meliputi 18 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Barat dengan jumlah sasaran 37.000 dosis, bagi masyarakat umum, lansia, dan pelajar.

Adapun vaksin yang digunakan jenis Coronavac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna, dengan melibatkan 3 unsur Pemerintah Daerah Sumatera Barat (Dinas Kesehatan), TNI dan Polri dengan kekuatan 56 tim vaksinator yang terdiri dari Dinas Kesehatan 20 tim, TNI 14 tim dan Polri 22 tim. *fer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *