Panglima TNI Berikan Kuliah Umum di Unhan

Sentul – TNI berkomitmen untuk mewujudkan keamanan nasional dalam menjaga kedaulatan dan keamanan sumber daya maritim yang merupakan tugas pokok TNI. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat memberikan Kuliah Umum kepada 244 mahasiswa dan civitas akademi Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) dengan tema “Kebijakan TNI Dalam Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI”, bertempat di Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2018).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa TNI siap mendukung kebijakan pemerintah yang dijabarkan kedalam rencana program prioritas TNI. “Komitmen TNI sejalan dan mendukung kebijakan pemerintah diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme prajurit serta membangun kekuatan TNI yang selalu siap menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menjelaskan tentang kemajuan teknologi yang membawa dampak positif yaitu mempercepat arus informasi dan mempermudah akses terhadap informasi, disisi lain dampak negatifnya meningkatnya penipuan, kejahatan  cyber, berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech). Hal ini dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat yang berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Panglima TNI menjelaskan bahwa kemajuan teknologi saat ini membawa nilai positif bagi kehidupan manusia, namun juga memiliki beberapa paradoks yang perlu dicermati diantaranya adalah cyber threat, bio threat dan  inequality threat, dimana masing-masing ancaman tersebut memiliki alasan tersendiri untuk terus diwaspadai. “Ancaman cybermenjadi perhatian utama, mengingat lebih dari separuh penduduk dunia telah terhubung dengan dunia cyber dan tiga perempat waktunya dihabiskan di dunia maya,” katanya.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, jika dahulu penguasaan wilayah sebagai yang utama maka dalam nuansa kekinian penguasaan itu lebih bersifat virtual yaitu penguasaan dan pengelolaan terhadap dunia maya yang tersimpan di Big Data. “Melalui perkembangan teknologi dengan memanfaatkan profiling data dan data analisis, saat ini dimungkinkan untuk merekrut teroris tunggal (lone wolf). Kondisi ini memicu timbulnya potensi konflik horizontal maupun vertikal di masyarakat,” ujarnya.

Panglima TNI mengatakan bahwa di era revolusi industri 4.0 diwarnai oleh hal-hal yang kekinian dan disertai inovasi yang bersifat positif serta negatif yang destruktif.  “Kekuatiran masa depan yang utama bukan terletak pada krisis kelangkaan pangan dan energi melainkan lebih pada ketidakmampuan kita untuk beradaptasi terhadap transformasi. Salah satunya adalah kemajuan teknologi digital yang sangat cepat,” jelasnya. (ferry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *