Protes Tambang Emas Ilegal di Pasaman Barat, Mahasiswa Minta Kapolri Copot Kapolda dan Wakapolda Sumbar

Mahasiswa Pasaman Barat kembali mendatangi Mabes Polri untuk berunjuk rasa mendesak Kapolri segera menutup aktivitas penambangan emas ilegal di Pasaman Barat dan mencopot Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto karena diduga kuat menjadi aktor utama pengamanan kegiatan penambangan emas ilegal.

Jakarta – Untuk kali ketiga mahasiswa Pasaman Barat kembali mendatangi Mabes Polri. Sama seperti dua kedatangan sebelumnya, pada kedatangan yang ketiga, Jumat, (17/11) lalu, para mahasiswa kembali menyuarakan tuntutan yang sama. Para mahasiswa menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo segera menutup tambang emas ilegal di kabupaten Pasaman Barat, kemudian segera menangkap pelaku penambangan dan memanggil dan memeriksa oknum oknum aparat yang terlibat sebagai payung kegiatan tersebut.

Para mahasiswa juga menyuarakan keprihatinannya atas aksi penambangan ilegal yang sudah bertahun-tahun dilakukan di Sungai Batang Batahan dan Sungai Batang Taming. Akibat penambangan ilegal ini, air sungai yang selama ini digunakan untuk kegiatan sehari-hari menjadi keruh dan merusak ekosistem sungai.

Koordinator aksi, Ali Hasan dalam orasinya juga meminta Kapolri segera mencopot Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto karena diduga kuat terlibat sebagai aktor utama pengamanan dalam kegiatan penambangan ilegal tersebut.

Lebih lanjut Ali Hasan juga mengatakan, jika pemerintah dan aparat berwenang tidak mengindahkan atau tidak sanggup menutup, maka masyarakat Ranah Batahan yang akan beraksi untuk menutup.

Ucapan tersebut langsung disambut tegas dengan teriakan “iya” oleh peserta demo.

“Kami juga meminta seluruh anggota Polda Sumbar, Polres Pasbar dan Polsek Ranah Batahan segera dipanggil dan lakukan pemeriksaan. Karena sudah beberapa kali mereka turun, kegiatan tersebut masih saja beroperasi. Apa yang terjadi?” teriak Ali Hasan dalam orasinya.

“Tidak sampai situ saja. Permainan tambang ilegal ini terjadi akibat adanya pasokan minyak yang diduga datang dari oknum aparat kepolisian yang menyuplai. Karena tidak mungkin satu kegiatan beroperasi tanpa amunisi,” terus Ali Hasan.

Ali Hasan juga mengatakan, jika dalam waktu dekat tuntutan mereka tidak direalisasikan dan ditindaklanjuti, maka mereka akan melakukan aksi lanjutan kembali ke Mabes Polri dan Istana Negara. Bembo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.