Jakarta – Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja kembali berlanjut hari ini, Selasa(13/10/2020). Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam akan ambil bagian dalam aksi yang digelar di seputaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Beberapa di antara ormas Islam yang akan turun adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Presidium Alumni (PA) 212, hingga Front Pembela Islam (FPI).
Sesuai rencana, aksi unjuk rasa tersebut akan dihelat di kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga depan Istana Negara, Gambir, Jakart Pusat.
Selebihnya ada beberapa organisasi lain dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Jika yang hadir berlebih, maka di luar kendali .
Diberitakan sebelumnya UU Omnibus Law yang baru disahkan pemerintah mendapatkan sejumlah penolakan dari elemen masyarakat.
Menurut Ketua Umum DPP Corruption Investigation Committee (CIC) R. Bambang. SS mengatakan, dalam pantauan CIC yang langsung terjun kelapangan, tidak terlihat massa dari kalangan buruh, LSM, dan mahasiswa. “Mereka para pendemo menganggap UU Omnibus Law dapat menyesengsarakan rakyat,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (13/10/2020) di tengah aksi demo.
Ia menjelaskan, aksi demo cukup tertib, namun usai aksi demo tidak berapa menit terlihat aparat menyemprotkan gas air mata kepada para pendemo, dan para pendemo terpaksa bubar dan kocar kacir lari menghindari semprotan gas air mata.
Menurut Bambang, pihaknya lebih memilih untuk turun ke jalan dan mendesak Presiden Joko Widodo dapat mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
“Harapannya presiden mengeluarkan Perppu, itu aja kita mah. Enggak melebar ke mana-mana. Diharapkan dengan adanya Perppu kan ada jeda tuh, kita harap ada dialog lagi,” pungkasnya. fey