Komisi III DPR: Presiden Bisa Perpanjang Masa Jabatan Kapolri Hingga Usia 60 Tahun

Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis.

Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang. Menjelang kondisi tersebut, kini mulai bermunculan  ‘isu liar’ nama-nama calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Pol Idham Azis.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN Sarifuddin Sudding menegaskan bisa saja Presiden Joko Widodo (Jokowi) membalikkan kondisi dengan memperpanjang masa jabatan Idham Azis.

“Tatkala Presiden menganggap bahwa keberadaan Jenderal Pol Idham Azis sangat dibutuhkan dalam tugas kepolisian dan memiliki keahlian khusus, Presiden bisa memperpanjang masa jabatannya hingga usia 60 tahun,” tegas Sarifudin Sudding.

“Jabatan Kapolri menjadi hak prerogatif Presiden dan itu diatur dalam Pasal 30 UU No 2 Tahun 2002,” sambungnya lagi, Jumat, (3/7).

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman selama ini, terkadang Presiden Jokowi suka melakukan hal di luar dugaan dalam mengambil keputusan.

Apalagi, saat ini Indonesia berada dalam kondisi pandemi Covid-19 yang membutuhkan penanganan khusus dari kepolisian.

Oleh karena itu, politikus PAN tersebut mengatakan Jokowi sangat mungkin mengambil keputusan untuk memperpanjang masa jabatan Idham Azis hingga usia 60 tahun.

“Saya sih melihatnya bisa saja Pak Idham Azis ini dilihat (oleh Jokowi) masih sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi Covid-19, dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban.”

“Dan sangat dibutuhkan institusi kepolisian serta memang punya keahlian khusus di bidang itu.”

Dilanjutkannya, saat ini bursa calon Kapolri masih sangat cair.

Masing-masing perwira tinggi dianggap memiliki peluang yang sama.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis juga sudah berbicara mengenai pergantian jabatan, di mana dirinya segera memasuki masa pensiun.

Untuk itu Idham meminta seluruh personel tetap menjaga soliditas internal menjelang pergantian Kapolri pada 2021.

Idham Azis menegaskan tak boleh ada anggota yang memiliki mental yang disebutkannya SMS, dalam perebutan jabatan orang nomor satu di korps Bhayangkara tersebut.

“Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang,” ujar Idham Azis saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7) lalu.

“Gantungkan harapan setinggi langit. Karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini,” lanjutnya lagi.

Lebih jauh, Idham juga meminta seluruh personel mewaspadai adanya isu liar yang bisa saja berkembang menjelang pergantian Kapolri.

Isu tersebut diprediksi bakal mulai memanas pada Bulan September.

“Saya perlu mengingatkan awal-awal ini supaya tidak banyak susupo atau isu yang liar kalau orang Palu itu bilang,” tegasnya.

“Semakin ke depan itu nanti semakin tajam. Nanti kalau udah bulan yang ada ber ber ber itu udah mulai tajam,” lanjutnya menandaskan. bem

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *