Jakarta – Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengusulkan agar pemesanan pelat nomor kendaraan atas nama seseorang senilai Rp500 juta. Menurutnya, hal itu jauh lebih realistis ketimbang meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari pembuatan surat izin mengemudi (SIM).
Usulan ini, kata Irjen Pol Firman, merupakan tindak lanjut dari penggunaan pelat RF bagi pejabat yang tidak tepat sasaran.
Jika ada beberapa nama yang namanya sama, lanjutnya, maka yang menawarkan harga tertinggi berhak mendapatkan pelat.
“Besok kita berharap pemerintah mengeluarkan keputusan. Angka itu bisa saya jadikan contoh mobil ‘Yusri 1’ Pak. Kalau dia bersedia membayar Rp500 juta selama lima tahun kenapa tidak, tapi itu masuk dalam PNBP, Pak,” jelasnya.
“Itu jauh lebih realistis, kita tawarkan gratis ganjil genap. Kalau ada 16 orang yang mengajukan nama Yusri, kita akan lelang Pak, sampai siapa yang paling mahal, (dananya) kembali ke negara, Pak,” dia melanjutkan.
Menurutnya, hal itu jauh lebih realistis dibandingkan pencantuman PNBP dari SIM yang mekanismenya masih ditemukan oknum-oknum. Ia berharap pembuatan SIM tidak lagi dijadikan target pemasukan.
“Jauh lebih realistis, daripada minta maaf, kami minta maaf sekali lagi, jangan mengincar SIM, Pak. Kami khawatir akan menjual Petugas Lalu Lintas lagi, jangan lewat, lewat, sudah terjadi. Belum waktunya pindah kelas, sudah dimutasi, Pak untuk mengejar PNBP,” jelas Irjen Pol Firman.
Harapan ke depan, lanjut Irjen Pol Firman, tawaran pelat nomor dengan nama bisa direspon positif. Dia juga berjanji akan ada perbaikan data terkait pendaftaran pelat nomor tersebut.
“Mungkin kami mengharapkan tawaran dari Bapak ini. Mudah-mudahan ini bisa dipublikasikan. Nanti kami perbaiki pelat nomornya, Pak. Kami akan konfirmasi data kendaraan bermotor (kendaraan bermotor) yang minat nomor tertentu, toh semuanya sudah masuk ke data kami sejak dikeluarkan, sampai dengan record, kalau tercatat di ETLE,” jelasnya lagi.
“Ini solusi alternatif untuk menaikkan PNBP negara. Selain itu, kami sudah mencoba menggunakan dana tiket, yang kami tidak tahu ke mana, Pak,” Irjen Pol Firman menandaskan. Bembo