Jakarta – Tim reserse Polda Metro Jaya beserta jajaran masih terus bekerja keras mengungkap kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) lalu.
Jenazah Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR tepat pukul 11.45 WIB.
Berdasarkan olah tempat kejadian, Polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp40.000, helm, jaket, dan tas milik korban, serta sebilah pisau dapur.
Dari hasil penyelidikan polisi, Yodi diketahui tewas akibat luka senjata tajam di dada dan leher.
Saat ini polisi juga sudah memeriksa 34 saksi baik dari keluarga, rekan kerja hingga sejumlah orang yang ada di lokasi saat korban ditemukan.
Namun begitu, sejauh ini polisi masih kesulitan untuk mengungkap siapa pelaku yang menghabisi nyawa Yodi.
Jauh sebelum kasus kematian Yodi, sejatinya polisi juga masih punya pekerjaan rumah untuk mengungkap kasus kematian mahasiswi Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum.
Sudah tiga tahun berlalu, hingga kini, polisi masih belum bisa mengungkap pelaku pembunuhan tersebut. Sementara orang tua korban masih menyimpan harapan agar kasus ini dapat terungkap.
Arum sapaan korban, ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 07.00 WIB pada Senin (9/1/2017) silam.
Dia tergeletak bersimbah darah di dalam kamar kontrakan yang terletak di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat. Mahasiswi S1 Universitas Esa Unggul ini meninggal dengan dua lubang menganga di lehernya.
“Melihat dari kasus kematian mahasiswi Esa Unggul yang sudah tiga tahun belum berhasil diungkap polisi, menjadi wajar jika ada masyarakat yang pesimis kasus Yodi Prabowo juga tak kan bisa cepat diungkap polisi,” ujar Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Rakyat untuk Transparansi (LSM FORSI), Berman Nainggolan memberikan perbandingan di Jakarta, Rabu, (22/7).
Secara pribadi, lanjut Berman, dirinya tak menyalahkan polisi yang belum berhasil mengungkap kasus-kasus tersebut. Polisi, sambungnya, sudah berupaya bekerja keras untuk mengungkap misteri dari kasus yang diselidiki.
“Cuma yang jadi pertanyaan kenapa kasus ini belum bisa diungkap? Polisi harusnya transparan dan jujur memberikan pernyataan terkait kendala-kendala yang dihadapi. Jangan selalu berdalih dengan bahasa masih terus diselidiki,” ungkapnya.
Meski mengaku tak ingin menyalahkan polisi terkait penyelidikan kasus Yodi Prabowo, secara jujur Berman juga mengaku pesimis misteri kasus tersebut bakal bisa cepat diungkap polisi.
“Saya cuma bisa bilang itu saja berdasarkan hati nurani saya pribadi. Sudah jadi tugas polisi untuk bekerja keras menyingkap misteri dari kasus yang diselidiki. Mengenai hasilnya bagaimana, biar nanti waktu saja yang menjawab,” ujarnya menandaskan. bem