Tingkatkan Budaya Literasi, Polda Metro Jaya Bagikan 10.000 Buku

Polda Metro Jaya membagikan 10.000 buku untuk mendukung peningkatan budaya literasi melalui Polres dan Polsek jajaran secara bertahap mulai tanggal 23-27 Agustus 2023 ke panti asuhan, sekolah, dan pondok pesantren di wilayah DKI Jakarta.

Jakarta – Polda Metro Jaya membagikan 10.000 buku untuk mendukung peningkatan budaya literasi sekaligus memperingati HUT ke-78 RI.

Polda Metro Jaya menyalurkan buku-buku tersebut  melalui Polres dan Polsek jajaran secara bertahap mulai tanggal 23-27 Agustus 2023 ke panti asuhan, sekolah, dan pondok pesantren di wilayah DKI Jakarta.

“Semua kami bagi-bagikan,” kata  Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Langgeng Purnomo saat menyerahkan 50 buku berbagai judul kepada Rumah Daulah Buku di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, (24/8).

Salah satunya, kata Langgeng, buku berjudul “Rekonstruksi Nasionalisme” yang pernah dibedah secara mendalam oleh beberapa tokoh intelektual dan tokoh lintas agama pada momen peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2023 di Museum Pemuda, Jakarta Pusat.

“Selain untuk meningkatkan budaya literasi, kegiatan ini diharapkan juga mampu menangkal radikalisme khususnya pada generasi muda,” kata Kombes Pol Langgeng.

Sebelumnya, Kombes Pol Langgeng juga  membagikan buku hasil karyanya yang berjudul “Rekonstruksi Nasionalisme, Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia” sebanyak 500 buku.

Buku-buku tersebut dibagikan di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya, dari ujung Bekasi Hingga Kota Tangerang.

Buku tersebut, katanya, menekankan perlunya kembali kepada jati diri bangsa Indonesia, dimana generasi muda mampu menjadi motor penggerak.

“Maraknya fenomena radikalisme saat ini membuat saya prihatin dan tergerak untuk ikut berjuang menangkal bahaya laten tersebut,” dia berujar.

Pada kesempatan yang sama, Pengelola Rumah Daulah Buku, Musoffa Ikhsan menyebut gerakan tersebut sebagai upaya menggalakkan kembali budaya gemar membaca khususnya pada anak muda serta sebagai penanaman kembali nilai-nilai kebangsaan yang dijiwai keimanan dan kemanusiaan.

“Masih banyak  generasi muda Indonesia yang malas untuk membaca dan lebih menggemari berselancar di dunia maya,” ujar Mustofa.

Hal tersebut, kata Mustofa, menyebabkan minimnya penyaringan informasi yang sampai kepada anak muda sehingga sangat berbahaya bagi masa depan bangsa Indonesia.

“Dengan gerakan distribusi buku yang diinisiasi bapak Kapolri ini, diharapkan budaya gemar membaca yang ada di Indonesia dapat meningkat,” kata Mustofa.

Selain itu, distribusi buku tersebut dapat memberikan asupan nilai positif khususnya bagi generasi muda Indonesia serta dalam rangka menangkal bahaya radikalisme. Bembo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *