Jakarta – Sepanjang tahun 2022, Polda Metro Metro Jaya berhasil bangkit dan menjadikan kamtibmas Ibu Kota terasa aman, nyaman dan sejuk.
Hal ini, sebagaimana disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran saat acara Rilis Akhir Tahun Polda Metro Jaya 2022 di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12), bisa ditandai dengan tuntasnya 32.700 kasus tindak pidana dari total 36.608 kasus yang terjadi.
“Tren kejahatan di Ibu Kota tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Ada lima fenomena kejahatan yang perlu diantisipasi yakni, narkotika, kejahatan siber, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), penganiayaan, dan pencurian dengan pemberatan (curat),” kata Kapolda Irjen Fadil.
“Jumlah tindak pidana narkoba di tahun 2022 sebanyak 3.586 kasus. Yang dapat diselesaikan 3.260 kasus dan jiwa yang terselamatkan sebanyak 20,7 juta jiwa. Sementara temuan narkoba selama 2022, terdiri dari 447,52 kilogram sabu, 133.895 butir ekstasi, 57.313 ton ganja, dan 2,86 kilogram tembakau sintesis,” sambungnya memaparkan.
Sementara untuk kasus curat, terus Kapolda Fadil, terjadi 1.993 kasus dan selesai 1.494 kasus. Curanmor sebanyak 1.568 kasus dan terselesaikan 1.463 kasus.
“Curanmor menjadi salah satu kejahatan perkotaan yang perlu mendapat perhatian khusus. Bukan karena jumlah kasus yang diungkap, tapi bagaimana kita memperkuat basis komunitas agar kasus curanmor bisa dikurangi,” Kapolda Fadil berujar.
Oleh karena itu, dalam pemaparannya ini Fadil pun meminta masyarakat melakukan upaya pencegahan, baik di rumah sendiri maupun di fasilitas-fasilitas umum.
Untuk kasus kejahatan siber, Fadil memprediksi jumlahnya akan terus naik ke depannya.“Kejahatan siber akan terus mengalami tren perkembangan karena semakin tingginya frekuensi penggunaan internet,” katanya.
Tahun ini, terus Fadil, di wilayah Polda Metro terjadi 905 kasus kejahatan siber. Dari jumlah itu sebanyak 642 kasus dapat diselesaikan.
“Ini menandakan bahwa sebagian besar kasus yang dilaporkan ke Polda Metro jaya dapat diselesaikan, baik dengan pendekatan criminal justice maupun restorative justice,” terangnya.
Selain itu, sambung Irjen Fadil, Jakarta juga tidak masuk dalam 10 besar kota dengan indeks kriminalitas tertinggi di Asia. Prestasi ini tentunya akan dipertahankan di tahun 2023 dengan berbagai inovasi program yang bertujuan untuk melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat.
Sekarang ini, inovasi program yang sudah dilakukan adalah Tim Patroli Perintis Presisi, Streat Race, Ada Polisi, Vaksinasi Merdeka, 91 Command Center Biroops, Hotline Layanan Pengaduan dan Kampung Tangguh Jaya.
Kemudian juga ada program inovasi Ramadhan Barokah, Qurban Barokah, Fgd Penyelenggaraan Event, Malam Pelayanan Polda Metro Jaya, Deklarasi Kampung Kiapang BERSINAR (Bersih Dari Narkoba), K9, UMKM, Relawan Cianjur dan E-TLE Mobile.
“Harapan saya di tahun 2023 Polda Metro Jaya akan terus melakukan pendekatan-pendekatan kepolisian yang lebih mengedepankan pencegahan dan menggandeng seluruh stakeholder, khususnya masyarakat,” kata Irjen Fadil.
“Di sektor penegakan hukum lalu lintas, Polda Metro Jaya juga akan terus mengembangkan teknologi E-TLE Statis dan E-TLE Mobile,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kapolda Fadil Imran juga menyampaikan tekadnya untuk terus mengembangkan pelayanan pubik yang humanis. Hal ini juga akan disertai penguatan dengan menugaskan lulusan Sespim, lulusan PTIK, maupun lulusan Akpol untuk mengganti personel Sabhara dan Binmas yang sudah berumur.
“Mereka akan diberdayakan sebagai ujung tombak karena Polda Metro Jaya membutuhkan personel yang kuat dan inovatif,” ujar Kapolda Metro di akhir pemaparannya. bembo
