Jakarta – Mabes Polri menegaskan proses lelang tender pengadaan barang di lingkungan Polri berlangsung secara transparan, profesional dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tak ada satu pun pengusaha yang diberikan hak istimewa dalam proses tender lelang.
Siapa saja yang ingin ikut serta dalam proyek mendapatkan ruang dan kesempatan yang sama.
Semua proses lelang juga dilaksanakan sesuai prosedur melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Bapak Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sejak awal sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk melakukan proses tender dilakukan secara transparan dan terbuka,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Kamis (25/6).
Menurut Argo, dengan transparansi tersebut tidak ada rekanan atau pengusaha yang bisa mengintervensi Polri untuk menentukan siapa pemenangnya.
“Kami memastikan tidak ada rekanan ataupun pengusaha yang pemenangnya itu-itu saja. Atau pemenangnya sudah ditentukan. Tidak ada itu, semua sudah transparan karena diawasi ribuan bahkan jutaan mata,” tegas jenderal bintang dua jebolan Akpol 1991 ini.
Hal yang sama juga berlaku dalam proses mutasi, rotasi serta promosi jabatan di internal Polri.
Kapolri, kata Argo, selalu menilai berdasarkan kinerja dan prestasinya bukan berdasarkan kedekatan, kelompok atau minta-minta jabatan.
Di era modernisasi seperti ini, Argo menyambung, bukan saatnya lagi personel kepolisian mendapatkan jabatan atau bintang (jenderal) dengan cara “menghadap” pimpinan Polri. Semua di lihat berdasarkan prestasi dan kerja nyata.
“Kapolri selalu menekan raihlan jabatan itu dengan prestasi. Bukan nitip-nitip ataupun menghadap. Tapi tunjukan prestasimu kepada negara dan khususnya Polri,” ujar Argo menandaskan. bem
