Jakarta, topikonline.co.id – Huawei melalui anak usahanya, Honor meluncurkan smartphone kelas menengah, Honor 10 di Indonesia. Sebelumnya Honor 10 sudah lebih dulu dirilis secara global di London pada Mei 2018.
Desain bodi Honor 10 memiliki desain unik dengan balutan kaca yang menimbulkan efek reflektif ketika terkena cahaya. Varian warnanya ada tiga, yakni Phantom Green (hijau), Phantom Blue (biru), dan Midnight Black (hitam).
Tiap-tiap varian Honor 10 sejatinya tak cuma memperlihatkan satu warna. President Honor Indonesia, James Yang menyebut desain warna Honor 10 sebagai “everchanging colour”.
“Tim desain kami mampu memprediksi tren selanjutnya. Honor 10 tak hanya terdiri dari satu warna tetapi everchanging tergantung angle penglihatan kita,” kata dia di sela-sela pelucuran Honor 10, di ballroom Sheraton Hotel Gandaria City, Jakarta (02/08/2018)
Material kaca yang dibalut teknik colour radiance membuat pengguna bisa melihat 36 perpaduan warna yang berganti-ganti pada Honor 10. Misalnya untuk varian Phantom Blue, dari sisi lain bisa tampak keungu-unguan, bisa pula ombre biru dan ungu dalam berbagai posisi.
Ukuran dimensi Honor 10 bisa dibilang semi-jumbo, mengandalkan layar full-screen 5,84 inci berjenis IPS dengan rasio 19:9. Di atas layar terdapat poni (notch) sebagai wadah kamera depan, sensor proximity, dan speaker.
Sementara itu, bagian bawahnya bersih meski sebenarnya ada sensor pemindai sidik jari (fingerprint scanner). Letak sensor itu tertanam di bawah lapisan layar sehingga tak kasat mata.
Keunggulan Honor 10 terletak pada kamera yang dibubuhkan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), baik di depan maupun belakang. Kamera depannya berkualitas 24 megapiksel, sementara yang belakang memakai dual-camera 24 megapiksel dan 16 megapiksel.
AI memungkinkan kamera mengenal berbagai subjek untuk disesuaikan dengan dengan pengaturan yang optimal. Hasilnya, tone dan kualitas foto akan tampak lebih natural dan nyata.
Pencahayaan untuk foto portrait 3D pun mampu menciptakan efek lighting yang diklaim setara dengan pembidikan di studio profesional. Kinerja AI pada kamera Honor 10 dikatakan lebih cepat dan efisien berkat Unit Pemrosesan Neural (NPU) yang dikembangkan secara mandiri.
Bukan cuma itu, Honor 10 juga memanfaatkan AI untuk menstabilkan pemotretan dari guncangan.
Dari segi performa, Honor 10 menjagokan prosesor Hisilicon Kirin 970 octa-core (4 × 2,4GHz Cortex-A73 dan 4 x 1,8GHz Cortex-A53). Prosesor ini serupa dengan yang disematkan pada flagship Huawei P20 Pro.
Soal grafis, Honor 10 memercayakan GPU Mali-G72 MP12 dengan teknologi GPU Turbo yang mengklaim frame rate-nya bisa diandalkan untuk bermain game-game populer seperti PUBG.
“Untuk frame rate-nya bisa lebih baik dibandingkan Galaxy S9 Plus dan iPhone X,” ujar Yang.
Sistem operasinya mengombinasikan Android Oreo 8.1 dengan antarmuka EMUI 8.1 buatan Huawei. Kapasitas RAM dan penyimpanan internalnya terhitung standar, yakni 4 GB/128 GB.
Kapasitas baterai Honor 10 bisa dibilang tak spektakuler, hanya 3.400 mAh. Kendati begitu, smartphone ini dilengkapi teknologi Supercharge yang mampu mengisi daya dari 15 persen ke 50 persen dalam waktu kurang dari 25 menit.
Pemesanan awal Honor 10 bisa dilakukan via e-commerce Lazada pada 6 – 10 Agustus 2018 dengan harga Rp 7 juta. Ada penawaran voucher Rp 500.000 dengan earphone Bluetooth gratis bagi sejumlah pemesan awal. [Adang]