Jakarta – Dunia Sehat di Komplek Ruko Robinson Blok ID 82, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, adalah sebuah usaha dengan izin pijat kesehatan. Panti pijat ini juga terhitung saudara sekandung dengan tiga panti pijat lainnya di Jakarta yakni Multi Sehat, Serba Sehat dan Jantung Sehat.
Sebagai sebuah panti pijat, operasional Dunia Sehat dalam catatan topikonline.co.id terbilang berani. Saat bulan Ramadhan tahun lalu, di kala semua panti pijat di lingkungan Komplek Ruko Robinson tutup, Dunia Sehat nekat buka dan beroperasi sendirian. Entahlah untuk Ramadhan tahun ini hal tersebut bakal diulangi lagi atau tidak.
Selain keberanian beroperasi di bulan Ramadhan, Dunia Sehat juga diketahui sebagai panti pijat esek-esek. Semua suhu yang berkunjung ke tempat ini dipastikan juga akan buang ‘tai singa’ alias fuck job (FJ) atau bersetubuh dengan terapis.
Hasil investigasi topikonline.co.id yang menyamar sebagai suhu ke Dunia Sehat mutlak membuktikan itu. Setelah memilih terapis yang enak dipandang mata, langkah selanjutnya adalah menuju kamar di lantai 2. Tak berapa lama, si terapis yang sudah dipilih menyusul masuk kamar dengan pakaian seksi terbuka menggoda.
Dan seperti biasa, ritual pertemuan ini diawali dengan pijatan sensual si terapis ke tubuh suhu yang sudah bugil dan cuma ditutupi handuk kecil. Sementara si terapis masih memakai bra dan cd saat memulai pijatan.
Sesi esek-esek dari ritual ini dimulai ketika suhu membalikkan badannya menjadi telentang. Handuk yang menutupi bokongnya pun sudah terlepas. Si suhu kini benar-benar bugil dengan posisi telentang di hadapan terapi. Dalam situasi ini, tangan si terapis mulai menggerayangi bagian alat vital suhu dan melakukan hand job (HJ) atau kocokan dan pijatan alat vital.
Ketika libido si suhu mulai naik, si terapis pun mulai beraksi melakukan oral seks atau blow job (BJ) untuk mengeraskan batang alat vital suhu. Dan seperti sudah diterka, akhir dari sesi ini adalah komitmen melayani dan dilayani untuk melakukan fuck job (FJ) atau bersetubuh hingga si suhu cumshot atau memuncratkan sperma. Paket layanan ini bisa didapat maksimal di Dunia Sehat hanya dengan damage cost (DC) antara Rp400.000 hingga Rp500.000.
Hasil investigasi ini selanjutnya topikonline.co.id coba konfirmasi ke pengelola Dunia Sehat. Tapi sayang, pihak pengelola yang diketahui bernama Dora bersikap tidak bersahabat dan enggan melayani upaya konfirmasi.
“Maaf kami tidak melayani konfirmasi. Silakan aja kalau mau diberitain,” ujarnya ketika ditemui.
Anggota Dewan Kota Jakarta Utara, Ridwan Hakim saat diminta tanggapannya terkait hasil investigasi ini mengaku tidak senang mendengarnya. Dia juga menyayangkan sikap manajemen Dunia Sehat yang menolak menemui dan melayani tugas wartawan.
“Menolak upaya konfirmasi wartawan sudah salah besar. Orang jadi makin curiga. Apa sebenarnya yang disembunyikan sampai wartawan ditolak datang untuk konfirmasi,” ujarnya.
Ridwan mengatakan, praktik prostitusi di panti pijat adalah penyakit di masyarakat yang harus ditindak tegas oleh stakeholders terkait.
“Di Penjaringan yang saya tahu banyak panti pijat yang ngelawan aturan. Mereka bersikap sombong karena merasa punya uang untuk bargainning position,” jelasnya.
Pernyataan senada juga diungkapkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta Utara, KH Wirta Amin Assalaf. Menurutnya, hal seperti ini terjadi karena kesalahan pemerintah pasca reformasi. Di masa Orba, terusnya, wanita pelaku prostitusi disebut sebagai Wanita Tuna Susila (WTS).
Sebutan ini tentu sangat berat dipikul si wanita karena dianggap sebagai perempuan tidak bermoral. Beda halnya dengan sekarang, di mana wanita pelaku prostitusi disebut Pekerja Seks Komersial (PSK). Kata pekerja dalam sebutan tersebut membuat wanita pelaku prostitusi bisa banyak berdalih sebagai pekerja, meskipun di bidang prostitusi.
“Wanita jadi banyak yang mau melakukan hal tersebut karena desakan kebutuhan hidup. Apalagi wanita butuh uang buat hidup. Terpaksa maksiat karena ekonomi. Atau karena kurang perhatian dari keluarga,” kata KH Wirta Amin Assalaf.
“Pekerja berarti membuka peluang bekerja secara positif. Pekerjaannya memijat tapi punya layanan bonus seks buat menambah penghasilan. Itu bisa jadi alasan si perempuan tak masalah disebut PSK,” tambahnya.
Menurutnya, dalam perspektif hukum Islam praktik prostitusi atau perzinahan sangat jelas hukumnya. Bahkan bisa dihukum rajam sampai mati. Karena itu, terusnya, pemerintah harus sangat peka untuk membangun mental keimanan Islam.
“Hanya wanita dengan mental keimanan Islam kuat yang bisa menjauhi praktik perzinahan dan prostitusi. Pemerintah juga harus aktif melakukan edukasi tentang hal tersebut dan kembalikan lagi sebutan WTS buat wanita pelaku prostitusi,” dia berujar. Bembo