Jakarta – Chairman Taiwan Education Centre (TEC) Indonesia, Rini Lestari melakukan kunjungan kerja ke Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Atmajaya Yogyakarta. Kunjungan kerja selama dua hari sejak Rabu (27/9) hingga Kamis (28/9) pekan lalu, itu membahas agenda utama yakni kerjasama membuat Taiwan Education Fair di Yogkarta pada Maret 2018 mendatang.
Saat mendatangi UGM, Rini Lestari yang ditemani staf TEC Indonesia, Tania, diterima Sekretaris Direktorat Kemitraan Urusan Internasional UGM, Dr Danang Sri Hadmoko.
“Bersama Pak Danang, kami membahas detail tentang rencana menggelar Taiwan Education Fair atau pameran pendidikan Taiwan di Yogyakarta. Untuk waktu penyelenggaraan sudah diagendakan Maret 2018. Tinggal menentukan kepastian tanggalnya,” ungkap Rini Lestari, belum lama ini.
Selain mematangkan rencana gelaran Taiwan Education Fair di Yogya, dalam pertemuan ini Rini Lestari juga mempresentasikan TEC Indonesia. Rini menjelaskan bahwa hadirnya TEC Indonesia punya peran sangat penting untuk membantu masyarakat Indonesia yang ingin mengenyam pendidikan di Taiwan.
“TEC membantu cara mendapatkan beasiswa Universitas Taiwan untuk masyarakat Indonesia sekaligus juga memberikan informasi akurat seluruh unversitas di Taiwan. Termasuk juga estimasi biaya hidup di Taiwan dan lain-lain,” katanya.

Selain itu, tambahnya, TEC juga mengadakan ujian TOCFL untuk mengetahui level kemampuan dasar bahasa Mandarin masyarakat Indonesia Indonesia yang ingin mengajukan visa belajar ke Taiwan.
“TEC Indonesia turun langsung ke Yogyakarta karena melihat provinsi ini punya julukan provinsi pelajar dan belum pernah menyelenggarakan pameran pendidikan Taiwan. Selain itu, di Yogyakarta juga belum terbentuk Ikatan Citra Alumni Taiawan Indonesia atau ICATI,” jelas wanita yang menamatkan pendidikan tingginya di National Taiwan University atau NTU.
Di kesempatan ini, lanjut Rini, dirinya juga bisa mendapatkan informasi bahwa ternyata sudah ada banyak universitas di Taiwan yang menjalin kerjasama pendidikan dan melakukan MoU dengan UGM.
“Informasi yang saya dapat ini punya daya tarik besar untuk memikat seluruh universitas di Taiwan agar meramaikan Taiwan Education Fair di Yogyakarta tahun depan,” ucap wanita pengusaha yang juga pernah menjadi ketua umum ICATI-pusat dan ketua umum Federasi Asosiasi Alumni Taiwan Sedunia.
Sementara itu, dalam lawatannya ke Universitas Atmajaya Yogyakarta di hari yang sama, Rini Lestari diterima Direktur Promosi dan Kerjasama, Drs Ign Agus Putranto M.Si, yang didampingi beberapa guru besar.
Dalam pertemuan ini, pihak Universitas Atmajaya Yogyakarta berterus terang meminta bantuan TEC Indonesia untuk memfasilitasi kerjasama dengan Universitas Tunghai di bidang riset teknik.
“Pihak Universitas Atmajaya Yogyakarta mengaku pernah melakukan studi banding ke Universitas Tunghai. Mereka merasa kagum karena melihat Universitas Tunghai punya metoda riset teknik yang sangat brilian. Mereka ingin menjalin kerjasama dan meminta kami bisa memfasilitasinya,” ungkap Rini.
“Saat ini permintaan tersebut sudah kami sampaikan ke Tunghai dan sudah disambut baik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera terealisir MoU riset teknik antara Atmajaya Yogyakarta dengan Tunghai,” sambungnya lagi.

Selain mengunjungi dua universitas, selama lawatan kerja ke Yogyakarta Rini Lestari juga berkesempatan menghadiri acara pelatihan guru bertajuk “ Training of Trainer Menggapai 1.000 Guru Matematika dan Sains”. Kegiatan yang diadakan di salah satu hotel di Yogyakarta ini diadakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bekerjasama dengan Rotary Club.