Jakarta – Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi memastikan obat-obat terlarang Xylazine dan sejenisnya maupun narkotika Tranq belum masuk ke Indonesia.
“Belum ada, belum ada (di wilayah hukum Polda Metro Jaya). Enggak ada sampai separah itu ya,” kata Kombes Pol Hengki kepada wartawan, Rabu, (28/6).
Seperti diketahui, obat Xylazine maupun sejenisnya dan narkotika Tranq menjadi momok di sejumlah kota Amerika Serikat. Pasalnya, dampak dari narkoba tersebut membuat pemakai seperti ‘Zombie’ di pinggir jalan.
Kawasan Kensington, Philadelphia di negara bagian Pennysylvania menjadi kota ‘merah’ peredaran narkoba jenis ini. Para pengguna dengan bebas memakai dan mengedarkan narkoba di berbagai sudut kota.
Kota Philadelphia kini juga dijuluki sebagai kota ‘zombie’, karena penduduknya yang pecandu narkoba beraktivitas di luar ruangan seperti layaknya zombie. Mereka berjalan tanpa arah dengan tatapan kosong akibat efek dari konsumsi narkoba.
Untuk itu, kata Kombes Pol Hengki, demi mencegah agar wabah ‘Zombie’ dan apa pun efek narkoba tak sampai merusak kehidupan bangsa, dia meminta dengan sangat peran aktif masyarakat dan
komitmen petugas dalam memberantas peredaran narkoba tetap dijaga.
“Selain masyarakat membantu memberikan informasi, aparat penegak hukum juga harus komit dalam penegakan hukum pemberantasan narkoba,” tegasnya.
Sebab, sambungnya, modus peredaran narkoba sudah banyak berkembang dan dimodifikasi sedemikian rupa demi mengelabui petugas. Sehingga perlu adanya penanganan serius dalam pencegahannya.
“Sekarang kan banyak macem ada yang berbentuk cair. Ada yang berbentuk kristal, tablet macem-macam Modusnya pun banyak. Kan ada yang disimpan dalam mangkok,” jelas perwira jebolan Batalyon Wira Satya Akpol 1996 yang dipayungi zodiak Libra ini. Bembo
