Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Menjadi Kombes, AKBP Sumardji Kaget Sekaligus Bersyukur

Kombes Pol Sumardji dan istri bersama Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono seusai upacara kenaikan pangkat di Mabes Polri, Kamis, (26/12) lalu.

Jakarta – Manajer Bhayangkara FC yang juga menjabat Kasubdit Regident Polda Metro Jaya, AKBP Sumardji mengucap syukur dan menyatakan kekagetannya karena mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Komisaris Besar (Kombes) Polisi.

Kenaikan pangkat luar biasa tersebut langsung dipimpin Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis di Aula Bareskrim Polri, Kamis (26/12) lalu.

“Ya sangat berterima kasih, bangga, dan sudahlah semuanya saya tidak bisa bayangin karena memang tidak pernah terbayangkan oleh saya karena sudah dapat penghargaan luar biasa,” kata Sumardji kepada topikonline.co.id, Jumat, (27/12) lalu.

“Sama sekali saya tidak pernah bayangkan, sampai-sampai mimpi saya enggak, apa yang saya lakukan murni dari niat dan keinginan untuk berbuat yang terbaik untuk organisasi saya,” sambungnya.

Prestasi Sumardji karena kerja keras dan profesionalismenya, membawa Timnas Indonesia U-22 juara 1 Piala AFF 2019 usai mengandaskan Thailand 2-1 di Vietnam.

Kemudian Timnas Indonesia U-22 meraih predikat runnerup di ajang SEA Games 2019.

Sebagai manajer Timnas Indonesia U-22, membawa nama Indonesia harum dalam persepakbolaan di Asia Tenggara.

Tak hanya itu pria berusia 46 tahun ini, juga membawa tim Bhayangkara FC menjadi kampiun Liga 1 Indonesia tahun 2017. Tim Bhayangkara FC juga berhasil dia bentuk untuk melahirkan banyak pemain untuk mengisi slot di timnas.

Bhayangkara FC juga sudah berhasil dibawanya untuk mampu membuat dan membina pemain muda di Akademi Bhayangkara FC U16, U18 dan U20.

Meski telah mendapatkan pangkat baru, Sumardji mengatakan dirinya masih tetap menjabat sebagai manajer untuk Timnas senior dan U-23.

Kombes Pol Sumardji (tengah) sebagai Manajer Bhayangkara FC.

Sementara itu, di Bhayangkara FC untuk musim depan dirinya hanya fokus sebagai COO.

“Bhayangkara FC tetap saya pegang. Timnas kan juga sesuai instruksi dari Ketua Umum PSSI dan Pak Kapolri masih berlaku, tetap semua berjalan dengan biasa,” kata Sumardji mengenai jabatannya di Bhayangkara FC musim 2020.

“Kalau COO itu lebih berat, tapi klo manajer hanya mendampingi tim dan tidak memikirkan bagaimana operasionalnya. Kalau COO kan mengoperasionalkan semuanya, mikirin semuanya lah, jadi keberlangsungan klub itu tergantung COO,” sambungnya menandaskan. frynang/bem

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.