Berita  

Rel Perjuangan Bangsa: KAI Kokohkan Peran Kereta Api sebagai Penjaga Kedaulatan Indonesia

TOPIKONLINE.CO.ID – Jakarta – Sejak dentuman pertama perjuangan kemerdekaan hingga deru pembangunan masa kini, rel kereta api telah menjadi urat nadi yang menyatukan kota, pasukan, dan semangat bangsa. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus memegang peran vital sebagai bagian dari infrastruktur strategis yang menopang mobilitas pertahanan dan keamanan nasional.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa jaringan rel bukan sekadar jalur transportasi, melainkan jalur perjuangan dan kesiapsiagaan bangsa.

“Kereta api adalah bagian dari ekosistem pertahanan negara. Kecepatan dan jangkauannya menjadikannya sarana mobilitas pasukan dan logistik yang efisien, sekaligus simbol ketahanan nasional yang terus bergerak menjaga kedaulatan Indonesia,” ujar Anne, Selasa (28/10).

Data KAI mencatat, selama Januari hingga September 2025, sebanyak 464.788 anggota TNI dan 156.957 anggota Polri telah memanfaatkan layanan kereta api dengan fasilitas reduksi tarif. Sebagai bentuk penghargaan, KAI memberikan potongan tarif 25 persen untuk kelas eksekutif, serta 50 persen untuk kelas bisnis dan ekonomi bagi anggota aktif dan siswa pendidikan TNI maupun Polri.

“Program reduksi tarif ini merupakan komitmen KAI untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, termasuk aparatur pertahanan dan keamanan yang berperan penting dalam menjaga ketertiban serta keselamatan publik. KAI ingin terus hadir sebagai mitra mobilitas bagi semua penjaga kemajuan bangsa,” tambah Anne.

Sejarah mencatat, pada masa revolusi kemerdekaan, kereta api menjadi tulang punggung logistik perjuangan, mengangkut pasukan, senjata, dan kendaraan lapis baja ke berbagai medan operasi. Jalur rel bahkan terkoneksi langsung dengan markas strategis seperti Yonkav Kiaracondong Bandung dan Yonkav Demak Ijo Yogyakarta.

Pada dekade 1970-an, pengiriman kendaraan lapis baja Saracen dan Saladin ke Timor-Timur juga dilakukan melalui Stasiun Tugu Yogyakarta, menjadikan kereta api saksi bisu atas setiap denyut perjuangan bangsa.

Lebih dari sekadar alat transportasi, perkeretaapian Indonesia juga menjadi bagian penting dari sejarah industri pertahanan nasional. Kawasan Karees di Bandung, yang dahulu menjadi pusat Artillerie Constructie Winkel (ACW) pada masa Hindia Belanda, kini menjadi lokasi berdirinya PT Pindad, produsen utama alat pertahanan Indonesia. Hingga kini, jaringan rel di kawasan tersebut masih aktif mendukung mobilitas logistik strategis negara.

“Dari masa perjuangan hingga era modern, rel kereta api adalah simbol keteguhan. Ia menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan — dari perjuangan fisik menuju pertahanan teknologi,” tutup Anne.

KAI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran perkeretaapian dalam ekosistem nasional. Kereta api bukan hanya penyedia layanan publik, tetapi juga penjaga senyap kedaulatan Indonesia yang terus bergerak di setiap jengkal relnya.