Condet – Sersan Dua (Serda) Basirun (39), mengembangkan pertanian sistem Hidroponik di Rindam Jaya. Hal tersebut mendapat pujian dari Danrindam Jaya Kolonel Inf Anton Yuliantoro.
“Setiap melewati jalan rumah Serda Basirun, Saya selalu berhenti, dan langsung melihat perkembangan tanaman hidroponik yang memang nyaman dilihat itu, Saya sangat memuji kreativitas Serda Basirun,” ujar Kolonel Inf Anton Yuliantoro, Jumat (9/3/2018).
Dalam kesempatan itu, Anton Yuliantoro berharap kepada seluruh warga Rindam Jaya yang masih mempunyai kelebihan lahan, untuk melakukan hal serupa seperti Basirun. “Ini merupakan bagian ekonomi kreatif, dan wujud dari ketanahan pangan yang nyata, semua orang bisa melakukanya untuk memenui kebutuhan sehari-hari, kreativitas yang dilakukan Serda Basirun harus menjadi Pilot Project ketahanan pangan yang harus segera ditularkan kepada seluruh warga Rindam Jaya,” ungkapnya.
“Dengan sistem pertanian hidroponik, keterbatasan lahan bukanlah hambatan untuk bertani, hasil yang didapatpun tidak kalah bagusnya dengan sistem pertanian konvensional. Ini dibuktikan oleh Basirun,” jelas Danrindam Jaya
Menurut Serda Basirun, yang sisa tanah dihalaman rumahnya disulap menjadi kebun hidroponik dengan memanfaatkan bak-bak, dan botol-botol plastik bekas mengatakan, semua jenis sayuran buah atau sayuran daun bisa dibudidayakan dengan sistem hidroponik, Tanaman lain yang cocok adalah tanaman hias, dan tanaman herbal seperti ginseng, mint, dan binahong. selama ini Saya telah mencoba bertani berbagai jenis sayuran daun, seperti sawi, pakcoi, seledri, kangkung, dan bayam.
Karena posisi tempat tanaman hidroponik tepat disamping jalan, dan merupakan tempat terbuka, tentunya menjadi perhatian banyak orang yang lewat. Banyak orang yang berhenti, dan menanyakan apa, bagaimana cara pembuatanya.
“Kalau mau memenuhi kebutuhan pangan sendiri maka bisa pakai hidroponik ini, selain itu air yang menggenang di bawahnya juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan mas, tentunya dua kali keuntungan yang didapat,” tambah Serda Basirun.
Dia juga menjelaskan kelebihan sistem pertanian hidroponik, Selain penggunaan lahan yang terbatas, tanaman juga bisa tumbuh kapan saja, dan tidak tergantung musim. bahkan wilayah pesisir dengan iklim panas pun bisa tumbuh dengan baik, termasuk di atas kapal pun bisa tumbuh dengan baik.
Sementara dengan polybag, cukup sulit mencari tanah sebagai media tanam, Syarat utama sistem hidroponik memang pada ketersediaan air Sumur bor, sisa buangan AC, bahkan air PDAM pun bisa digunakan.
Sedangkan Basirun mengakui tidak menggunakan air PDM, karena pertimbangan kandungan kaporit di dalamnya, Prinsip pertanian hidropik ini adalah budidaya tanaman yang tidak lagi menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi memanfaatkan air yang telah diberi nutrisi untuk tanaman, Airnya itu kita campur nutrisi yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dari situlah tanaman mendapatkan makanan sehingga bisa tumbuh baik,” pungkasnya. (ferry)