Jakarta – Paket kebijakan yang dicetuskan oleh Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Menteri No. PM 18 Tahun 2018 tentang pengaturan lalu lintas selama masa pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, perdana diimplementasikan hari ini, Senin (12/3/2018).
Pemberlakuan paket kebijakan dalam rangka mengatasi kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ditandai dalam “Launching Operasi Green Line dan Pemberlakuan Paket Kebijakan Penanganan Kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek” di Mega City Bekasi.
Hadir dalam acara launching tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri), Royke Lumowa, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Direktur Lalu Lintas Direktorat Lalu Lintas Kementerian Perhubungan Pandu Yunianto, Kepala Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Karlo Manik. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Koentjahjo Pambudi, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani, Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Subakti Syukur.
Dalam laporannya, Royke mengungkapkan paket kebijakan ini berangkat dari permasalahan kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi jantung jalan tol yang ada di Jabotabek. Kepadatan yang terjadi khususnya di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat 1 dan GT Bekasi Timur 1.
Arahan optimalisasi Operasi Greenline yang disampaikan oleh Tito Karnavian menekankan pada upaya sosialiasi kepada publik. Selain itu gagasan untuk pembentukan posko bersama untuk mendekatkan program ini kepada masyarakat, mendapatkan feedback dan evaluasi.
Arahan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menitikberatkan kepada keterlibatan masyarakat untuk optimalisasi paket kebijakan untuk mengatasi kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Budi juga mengimbau untuk melakukan pengamatan dan evaluasi program yang paling efisien. Evaluasi juga diterapkan untuk pelayanan bus premium transjabodetabek baik dari sisi okupansi maupun titik tujuan. “Secara menyeluruh, paket kebijakan ini menggambarkan dalam bertransportasi di kota besar ada cara baru. Kami minta maaf jika dalam pelaksanaannya masih ada yg kurang nyaman,” tandasnya.
Operasi Green Line dan Pemberlakuan Paket Kebijakan Penanganan Kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek” dibuka secara simbolis dengan pelepasan balon oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian.
Peraturan Menteri Perhubungan mengenai paket kebijakan yang diterapkan di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek meliputi:
1. Prioritas Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) Bekasi Timur Arah Jakarta dan Bus Transjabodetabek Premium pukul 06.00-09.00 WIB pada hari Senin-Jum’at (kecuali hari libur nasional).
2. Pengaturan jam operasional angkutan barang pada pukul 06.00-09.00 WIB untuk Golongan 3, 4 dan 5 (2 arah) pada hari Senin-Jum’at (kecuali hari libur nasional).
3. Pengaturan kendaraan pribadi melalui skema ganjil genap pada akses Gerbang Tol Prioritas Bekasi Timur dan Bekasi Barat arah Jakarta pukul 06.00-09.00 WIB pada hari Senin-Jum’at (kecuali hari libur nasional).
Dengan diimplementasikannya paket kebijakan tersebut, diharapkan mampu mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek secara signifikan. Pelaksanaan paket kebijakan merupakan wujud sinergi antarlembaga, yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, BPTJ, BPJT, Korlantas Polri dan Jasa Marga.
Meski begitu, paket kebijakan tersebut tidak akan berjalan efektif tanpa adanya keterlibatan masyarakat. “Oleh karena itu, Jasa Marga mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan tol untuk bersama-sama mendukung kesuksesan program ini. Pengguna jalan tol diharapkan mematuhi peraturan yang telah diterapkan, dan menggunakan bus Transjabodetabek Premium yang telah disediakan,” tambah Dwimawan Heru Assistant Vive President Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dia juga mengatakan, guna memastikan kelancaran implementasi paket kebijakan tersebut, sebelumnya Jasa Marga telah melakukan sosialisasi menggunakan berbagai saluran media yang dimilikinya. “Segenap langkah sosialisasi yang dilakukan oleh Jasa Marga terbukti efektif, hal tersebut terlihat dari lancarnya implementasi dan support dari para pengguna jalan tol yang mematuhi paket kebijakan tersebut,” pungkasnya. (ferry)