Paddytalk Messenger Aplikasi Karya Anak Bangsa Resmi diluncurkan

Founder Paddytalk Messenger, Fadtya Febriata menunjukkan aplikasi Paddytalk besutannya di ponsel cerdas kepada wartawan di Jakarta (20/09/2018). Photo: TOPIK/Adang Sumarna.

Jakarta, topikonline.co.id – Satu lagi hadir aplikasi kirim pesan karya anak bangsa yang sudah tersedia di toko aplikasi dengan nama Paddytalk Messenger. Aplikasi ini melengkapi aplikasi sejenis yang sudah ada sebelumnya seperti Catfiz, LiteBIG, dan PeSankita. Bertempat disalah satu rumah makan dikawasan Kebon Sirih Jakarta, Paddytalk Messenger resmi diluncurkan (19/9/2018).

Founder Paddytalk, Faditya Febriata mengatakan Paddytalk menempatkan server redundant di dua kota di Indonesia saat ini, dimaksudkan ketika salah satunya down maka server satunya akan mem-back up secara simultan. Tidak ketinggalan kedua server tersebut juga sudah dilapisi oleh firewall.
“Selain end-to-end encryption, server kami buat redundant agar kuat. Kami juga sudah melapisi dengan firewall. Secure session kita juga lebih baik dari aplikasi lainnya. Selain itu salah satu keuntungan penempatan server lokal adalah data yang dikirimkan oleh pengguna lebih cepat diterima pengguna lainya,” ujar Faditya.

Laiknya aplikasi perpesanan lainnya, Paddytalk dapat digunakan untuk mengirim pesan, menelepon, mengirim gambar, video, audio, dan file.
Faditya mengakui kalau saat ini Paddytalk baru memiliki ratusan pengguna. Kendati demikian, ia yakin aplikasi miliknya akan diunduh lebih banyak lagi hingga akhir tahun.

Menurut Faditya, kehadiran aplikasi messaging lokal harus didukung penuh oleh pemerintah. Hal itu dilakukan agar mereka bisa menjadi raja di negara sendiri.
“Dukungan stakeholder itu mutlak. Tak hanya dari infrastruktur, tapi juga soal regulasi. Tapi secara garis besar, kita sudah mulai mandiri,” lanjut faditya.

Sementara itu ditempat yang sama, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang turut hadir mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Faditya dan timnya. Menurutnya bila dulu slogannya adalah efisiensi maka sekarang adalah eranya inovasi.
”Sebuah inisiatif yang bagus dari kaum milenial kita. Tantangan kita sekarang adalah inovasi, inovasi dan terus berinovasi. Ini berbeda dengan dulu yang lebih menitikberatkan ke efisiensi. Inovasi disini adalah untuk merespon segala tantangan yang akan kita hadapi, yang pasti itu akan memberikan bentuk-bentuk yang baru. Karena sekarang ini perubahan sungguh amat dinamis,” tutup Agus. [Adang]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.