Aktual dan Terpercaya
Indeks
Hankam  

Membuka Jalan Jengkol Dari Desa Durenombo

Batang- Tanaman jengkol banyak dibudidayakan warga Desa Durenombo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Tanaman jengkol mudah ditemui hampir di seluruh pelosok desa seperti di tegalan, kebun warga, pekarangan bahkan tumbuh liar di hutan.

Harga jengkol cukup tinggi di pasaran sehingga menguntungkan petani, saat ini jengkol di tingkat eceran bisa mencapai Rp 60 ribu perkilo dan saat permintaan pasar tinggi harga bisa mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.

Sebagai tanaman tahunan, jengkol mampu mendongkrak ekonomi warga sekitar. Melalui infrastruktur berupa jalan tembus
atau penghubung diyakini akan mampu menurunkan ongkos panen dan distribusi jengkol.

Sa’ari (56) petani jengkol setempat menuturkan, hambatan terbesar dari petani jengkol selama ini yang dirasakan adalah tingginya ongkos panen karena infrastruktur jalan tidak memadahi.

Mengangkut hasil panen jengkol dari kebun hingga ke rumah bisa mencapai Rp 12.500 perkarung atau setara 50 kilo, itupun bergantung jarak dan tingkat kesulitan.

Belum lagi, lanjut dia, kesulitan lain seperti mengirimkan jengkol ke berbagai bakul di pasar kecamatan untuk kemudian didistribusikan ke berbagai pasar induk seperti di Jakarata.

“Harapan kami semoga jalan yang sedang dibangun TNI melalui program TMMD reguler ke-103 Tahun 2018 mampu mengatasi persoalan petani selama ini,” cetusnya.(FRYANG)

Tinggalkan Balasan