Ini Yang Dikatakan Presiden Jokowi Kepada 4.505 Babinsa

????????????????????????????????????

Bandung – Presiden Joko Widodo mengumpulkan sebanyak 4.505 Bintara Pembina Desa (Babinsa), untuk memberikan pengarahan, di aula PT Dirgantara Indonesia, Husein Sastranegara, Cicendo, No. 154, Kota Bandung, Jawa BaratSelasa (17/07/2018).

Pada kegiatan tersebut Presiden Jokowi menyaksikan tayangan video yang memperlihatkan sejumlah kegiatan sosial yang dilakukan Babinsa untuk membantu masyarakat seperti salah satunya membangun jembatan untuk anak-anak sekolah.

Bacaan Lainnya

Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi atas partisipasi aktif Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang turun langsung ke lingkungan masyarakat dan ikut membangun infrastruktur pedesaan.

Pemerintah pusat hingga saat ini telah mengucurkan banyak dana untuk program dana desa yang semakin meningkat tiap tahunnya untuk membangun desa-desa di seluruh Indonesia.

“Kita tahu sekarang ada yang namanya dana desa. Tahun 2015 telah kita kucurkan Rp20 triliun, 2016 kita kucurkan Rp47 triliun, 2017 kita kucurkan Rp60 triliun, 2018 kita kucurkan lagi Rp60 triliun. Artinya sampai sekarang yang kita gelontorkan dana desa ke daerah-daerah sudah Rp187 triliun. Jumlah yang sangat besar,” kata Jokowi

Ia mengatakan, Babinsa dapat mengambil peran untuk menyukseskan pembangunan desa melalui program dana desa tersebut. Babinsa, menurutnya, dapat bermusyawarah dan memberikan saran-saran bagi pihak desa mengenai pembangunan untuk kepentingan bersama.

“Kalau diajak musyawarah dalam lingkup desa, sampaikan hal-hal penting yang mungkin belum diakomodasi agar bisa dimasukkan untuk kemanfaatan rakyat. Membangun jembatan untuk anak-anak sekolah misalnya. Sangat ironis bahwa Rp187 triliun sudah kita gelontorkan ke desa tetapi masih ada jembatan seperti itu,” ucapnya pada kegiatan yang dihadiri juga oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kasad Jenderal TNI Mulyono.

Peran nyata anggota Babinsa dan TNI juga diakui Presiden sangat dibutuhkan dalam pembangunan nasional. Keterlibatan TNI bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memang telah dilakukan sebelumnya di sejumlah wilayah.

“Kementerian PU bersama TNI membangun bersama jalan-jalan di perbatasan dan di tempat sulit. Karena memang kemampuan TNI ada di situ. Situasi keamanan juga tidak memungkinkan kontraktor untuk membangun di daerah-daerah yang masih rawan. Nyatanya bersama dengan TNI kita juga bisa membangun jalan yang baik,” ujarnya.

Presiden sekaligus juga menegaskan bahwa sejumlah pembangunan tersebut dibutuhkan oleh negara untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain. Sebab, dalam beberapa hal, Indonesia masih harus mengakui ketertinggalan bila dibandingkan dengan negara lainnya.

“Kita ingin negara kita ada di depan, bukan di tengah, atau di belakang. Tapi ini butuh kerja keras. Pembangunan itu butuh stabilitas politik dan keamanan. Itu menjadi tugas kita semuanya,” pungkasnya. (ferry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *