Aktual dan Terpercaya
Indeks

Buktikan ke Masyarakat Indonesia Bisa Tangkap Djoko Tjandra, LSM FORSI Jagokan Listyo Sigit Jadi Kapolri ke-25

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat memberi keterangan perihal kasus Djoko Tjandra di Mabes Polri (atas). Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo berbicara dengan buronan terpidana Djoko Tjandra di pesawat dalam perjalanan pulang ke Jakarta usai penangkapan di Kuala Lumpur, Malaysia (bawah).

Jakarta – Pusaran labirin kasus buronan terpidana Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra sudah bersih terurai. Pelarian 11 tahun nan ‘licin’ dari pria berjuluk ‘Joker’ itu pun terhenti.

Djoko Tjandra dicokok tanpa perlawanan di tempat persembunyian mewahnya di The Avare Condominium, Kuala Lumpur, Kamis, (30/7) siang pekan lalu. Kabareskrim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang memimpin langsung penangkapan Djoko Tjandra di sana.

Kurang lebih dua pekan sebelum Djoko Tjandra terciduk, sempat beredar isu liar Listyo Sigit akan dicopot dari jabatannya. Isu pencopotan kencang berembus dengan dalih perwira tinggi kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 itu mesti bertanggungjawab atas ulah bawahannya, Brigjen Pol Prasetijo Utomo yang bikin surat jalan ‘siluman’ untuk si ‘Joker’.

Padahal, berdasarkan hasil pemeriksaan Prasetijo sudah mengakui bahwa surat jalan ‘siluman’ itu dibuat atas inisiatif pribadinya dan tanpa sepengetahuan Listyo Sigit.

“Ya seperti itulah suasana dinamika politik di Mabes Polri jelang pergantian Kapolri bulan Januari tahun depan. Dan kebetulan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo jadi salah satu kandidat terkuat untuk mengisi posisi puncak tersebut,” tutur Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Rakyat untuk Transparansi (LSM FORSI) Berman Nainggolan kepada topikonline.co.id, Minggu, (2/8).

Menurutnya, meski proses peralihan tongkat estafet TB-1 masih sekitar 5 bulan lagi, hal tersebut tak mengartikan kemunculan berbagai intrik untuk memenangkan kompetisi bisa diredam. Terlebih ada sejumlah kandidat lainnya yang juga dijagokan sebagai pemenang bursa kursi Kapolri ke-25 di tahun 2021.

“Indonesia Police Watch atau IPW juga sudah merilis 8 nama jenderal sebagai calon kuat Kapolri ke-25. Dari 8 nama itu, 5 di antaranya berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) atau bintang tiga. Semua calon adalah lulusan Akpol rentang 1988 hingga 1991,” kata Berman.

“Selain Listyo Sigit yang lulusan Akpol 1991, juga ada kandidat rekan seangkatannya yakni Irjen Pol Fadil Imran yang kini jadi Kapolda Jawa Timur dan sudah diketahui dekat dengan Kapolri Jenderal Idham Azis.”

“Di atas angkatan Listyo Sigit dan Fadil Imran juga ada Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto (Akpol 1989), Kabaintelkam yang juga peraih Adhimakayasa Akpol 1988 yakni Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfhi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar. Semuanya punya peluang jadi TB-1 ke-25,” lanjutnya  seraya menambahkan posisi kandidat yang kini bintang dua berpeluang jadi bintang tiga karena pejabat kepala BNN dan Sestama Lemhanas yang berpangkat bintang tiga sebentar lagi pensiun .

Dikatakan Berman lagi, jumlah 8 kandidat itu pun bisa jadi 9 karena keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo.

Artinya, Irjen Pol Anang Revandoko yang kini menyandang pangkat bintang dua bakal otomatis naik bintang tiga atau Komjen dan berpeluang juga menjadi kandidat Kapolri.

“Tapi kembali harus diingat, semua keputusan ada di tangan Presiden Joko Widodo. Sehebat apa pun intrik yang dimunculkan tetap akan bermuara ke sana. Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri hanya sebatas menggodok calon Kapolri untuk kemudian diserahkan Kapolri kepada Presiden,” kata Berman.

BACA JUGA: 

Dalam analisisnya, dari semua kandidat kuat yang dimunculkan IPW, Berman mengaku sebagai pribadi maupun atas nama LSM FORSI hanya menjagokan Listyo Sigit. Bukan tanpa dasar, tentunya, dia mengutarakan itu.

“Yang terkini Listyo Sigit sudah membuktikan kepada masyarakat Indonesia bahwa sebagai Kabareskrim dia berhasil menangkap buronan terpidana Djoko Tjandra yang 11 tahun sulit terdeteksi keberadaannya. Dia juga membuktikan tanggung jawabnya sebagai pimpinan dengan mempidakan anak buahnya yang juga teman satu angkatannya di Akpol 1991, Brigjen Pol Prasetijo Utomo gegara membuat surat jalan untuk Djoko Tjandra,” terang Berman.

Di luar itu, Berman melanjutkan, Listyo Sigit secara emosional dan profesional juga sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo karena pernah menjadi ajudanya selama dua tahun dari 2014-2016.

Listyo Sigit Prabowo saat masih berpangkat Kombes Pol dan menjadi ajudan Presiden Joko Widodo,

Menyoal tentang agama Nasrani yang dianut Listyo Sigit dan dinilai sebagai penghalang buatnya menuju kursi TB-1, Berman mengatakan hal itu cuma dibesar-besarkan pihak yang tak ingin Listyo Sigit menjadi Kapolri.

Karena faktanya, lanjut Berman, saat menjadi Kapolda Banten yang dikenal sebagai daerah ‘hijau’ dan sangat religi, Listyo Sigit membuktikan diri bisa dekat dengan para ulama berpengaruh di provinsi tersebut.

“Lagi pula sejarahnya pernah ada kok, Kapolri yang beragama Nasrani. Jenderal Pol (Purn) Widodo Budidarmo adalah Kapolri ke-7 yang beragama Nasrani dan menjabat pada tahun 1974-1978. Jadi sudah basi dan sangat bodoh jika sekarang hal tersebut kembali dibesar-besarkan,” cetus Berman.

Ditambahkannya lagi, selain Kapolri yang beragama Nasrani, sejarah juga mencatat Indonesia pernah punya Panglima TNI beragama Nasrani pada diri Maraden Panggabean. Jenderal TNI (Purn) Maraden Panggabean menjadi Panglima TNI ke-6 yang memegang kendali jabatan tertinggi TNI pada tahun 1973-1978.

“Jadi artinya tak ada aturan yang dilanggar oleh Presiden Joko Widodo bilamana nanti dia memilih Komjen Pol Listyo Sigit sebagai Kapolri ke-25 menggantikan Jenderal Pol Idham Azis,” tegas Berman.

“Presiden punya hak prerogatif untuk menunjuk siapa pun perwira tinggi Polri sebagai Kapolri, termasuk Listyo Sigit yang beragama Nasrani. Dan itu jadi harapan saya sebagai pribadi dan juga harapan LSM FORSI yang saya pimpin. Saya doakan agar terwujud,” sambungnya mengakhiri pernyataan. bem

Tinggalkan Balasan